REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Teror bom yang melanda Surabaya dan Sidoarjo mendapat kecaman luas dari berbagai pihak. Salah satunya dari Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara (FSKN).
"Teror bom yang telah memakan korban jiwa merupakan tindakan biadab dan tidak manisiawi," tegas Ketua Umum FSKN, Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, Senin (14/5).
Ia menilai, terorisme, anarkisme dan ganguan kamtibmas lainnya adalah perilaku yang menyimpang dan harus ditindak. Apalagi, Indonesia adalah negara berketuhanan, beragama, bermoral dan berbudaya.
Ajaran kebencian, rasa permusuhan dan adu domba serta fitnah adalah ajaran yang bertolak belakang dengan adat dan budaya Indonesia, kata sultan dari Kasultanan Kasepuhan Cirebon tersebut.
Untuk itu, Sultan Sepuh mengimbau kepada keraton-keraton se-nusantara untuk mencegah terjadinya terorisme, anarkisme dan ganguan kamtibmas. Mereka diminta untuk melaporkan segera kepada aparat jika menemukan ada hal-hal yang merusak ketertiban dan keamanan masyarakat.
Sedangkan kepada aparat kepolisian dan TNI, Sultan Sepuh meminta agar tidak segan menindak semua yang mengganggu keamanan, ketertiban, kedamaian dan kenyamanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, dia juga mengingatkan kepada para elit politik, kelompok kepentingan dan siapapun untuk tidak mengorbankan bangsa dan negara serta menghalalkan segala acara.
"Mari selalu jaga persatuan dan kesatuan bangsa serta berdoa agar Indonesia selalu damai dan aman," kata Sultan Sepuh.