Senin 14 May 2018 20:15 WIB

Polri: Mako Brimob Sudah Steril dari Napi Terorisme

Sebagian besar napi terorisme dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Operasi pembebasan sandera Mako Brimob
Foto: Dok Mabes Polri
Operasi pembebasan sandera Mako Brimob

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menyatakan sepuluh napi terorisme (napiter) yang terlibat dibalik kerusuhan di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob Kelapa Dua, Depok sudah dipindahkan. Setyo mengungkapkan, saat ini Rutan Mako Brimob sudah dalam keadaan steril dari napiter.

Namun, Setyo tidak mau menyebut, di mana sepuluh Napiter tersebut dipindahkan. "Saya tidak tahu, tempatnya di mana tidak tahu di sana (Rutan Mako Brimob) sudah kosong," kata Setyo di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (14/5).

Sebelumnya pada Selasa (8/5) malam, 156 Napiter sempat melakukan pemberontakan di Rutan Mako Brimob sekira 38 jam. Satu napiter tewas ditembak. Lima polisi tewas dan satu polisi sempat disandera.

photo
Infografis Daftar Korban Rusuh Mako Brimob

Polisi melakukan operasi yang mereka sebut sebagai operasi sterilisasi, berakhir pada Kamis (10/5) pagi dan menyerahnya 155 napiter. Sebanyak 145 napiter langsung dipindahkan. Sedangkan sisanya sepuluh, Polri belum memberitahukan keberadaannya.

Setyo juga tidak menjelaskan secara rinci soal pemindahan sepuluh napiter tersebut. Menurutnya, proses tersebut adalah kewenangan dari tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. "Itu kewenangan Densus 88," tutur Setyo.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement