Senin 14 May 2018 22:00 WIB

Ponpes Darul Arqom: Dita Santriwati Berwatak Keras

Dita Siska Miellenia adalah salah satu yang diduga menusuk anggota Brimob.

Red: Andri Saubani
Petugas kepolisian memberi hormat saat mobil yang mengangkut jenazah anggota Brimob korban penikaman, Bripka Marhum Prencje di bawa menuju rumah duka dari Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jum'at (11/5).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Petugas kepolisian memberi hormat saat mobil yang mengangkut jenazah anggota Brimob korban penikaman, Bripka Marhum Prencje di bawa menuju rumah duka dari Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jum'at (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Pihak Pondok Pesantren Darul Arqom, Patehan, Kendal, Jawa Tengah, menilai Dita Siska Millenia yang diduga terlibat terorisme berwatak keras. Dita Siska Millenia, alumnus Ponpes Darul Arqom merupakan salah satu dari dua perempuan muda yang diduga akan melakukan aksi penusukan terhadap anggota Brimob di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

"Sebenarnya, selama Dita menempuh pendidikan di sini, saya mengamatinya biasa-biasa saja, sebagaimana santriwati lainnya," kata Wakil Pimpinan Bidang Akademik Ponpes Darul Arqom Abdul Kholiq di Kabupaten Kendal, Senin (14/5) malam.

Ustaz Dul, sapaan akrab Abdul Kholiq, mengungkapkan bahwa keseharian Dita selama menjalani pendidikan di ponpes tersebut wajar, baik dalam sikap maupun penampilan. Akan tetapi, wataknya memang cukup keras.

"Artinya, kalau sudah punya pendirian memang agak keras. Akan tetapi, selama ini kami para ustaz dan ustazah di sini tidak memiliki firasat atau dugaan Dita akan sampai terlibat, apalagi melakukan tindakan seperti itu," katanya.