Selasa 15 May 2018 00:30 WIB

Mahathir Janji Selidiki Pemerintah Terguling

Mahathir akan mengganti ketua KPK dan Jaksa Agung Malaysia

Mahathir Mohamad
Foto: AP Photo/Andy Wong
Mahathir Mohamad

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada Senin (14/5) berjanji menyelidiki kesalahan pemerintah, yang digulingkan dalam pemilihan umum pada pekan lalu. Mahathir juga memerintahkan semua kementerian diperintahkan tidak menghancurkan dokumen apa pun.

Mahathir mengumumkan akan menunjuk ketua baru komisi pemberantasan korupsi dan mengganti jaksa agung, yang membersihkan mantan Perdana Menteri Najib Razak dari kesalahan dalam skandal miliaran dolar terkait dana investasi milik negara, 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Baca juga, Kembalinya Iron Fist dan Little Soekarno

Ia dalam jumpa pers itu juga mengatakan bahwa pemerintahnya mempunyai gambaran kasar tentang keberadaan pemodal Malaysia, Low Taek Jho, yang dituduh memiliki hubungan dengan rencana menyedot miliaran dolar dari dana 1MDB.

Najib mendirikan 1MDB pada 2009 dan sebelumnya menjabat ketua dewan penasehatnya. Ia dan lembaga 1MDB membantah melakukan kesalahan.

Saat ditanya tentang kemungkinan kejahatan lain, Mahathir mengatakan, "Kami tidak dapat melakukan semua sekaligus pada satu waktu."

"Kami perlu waktu. Banyak kesalahan dilakukan pemerintah sebelumnya, tapi kami tidak bisa melakukan semua dalam satu hari. Jadi, Anda harus sabar," katanya.

Mahathir, yang menjadi perdana menteri Malaysia sejak 1981 hingga 2003, memimpin persekutuan empat partai untuk kemenangan melawan Barisan Nasional dalam pemilihan umum pada pekan lalu. Koalisi Mahathir berhasil menggulingkan koalisi Barisan Nasional yang memerintah negara Asia Tenggara itu selama enam dasawarsa.

Mahathir pada pekan lalu mengatakan bahwa cukup bukti untuk menyelidiki kaitan Najib dengan skandal 1MDB dan sudah mencegah pendahulunya itu meninggalkan negara tersebut. Berita pada 2015 menyatakan sekitar 700 juta dolar, yang diduga dicuri dari 1MDB, masuk ke rekening pribadi Najib.

Najib menyatakan uang itu adalah sumbangan dari anggota, yang tidak disebutkan namanya, keluarga kerajaan Saudi, yang sebagian besar sudah dikembalikan.

Sebelumnya, kantor berita negara Bernama dan media lain melaporkan bahwa mantan pejabat lembaga pemberantasan korupsi, MACC, mengajukan laporan tentang Najib atas kecurigaan menghalangi penyelidikan perkara melibatkan 1MDB dan dana pensiun pemerintah.

Mahathir mengatakan akan menunjuk ketua baru MACC pada Selasa. Sementara Jaksa Agung yang membersihkan Najib dari kesalahan dalam perkara 1MDB, Mohamed Apandi Ali, akan diganti.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement