Selasa 15 May 2018 10:31 WIB

Indonesia Serukan Negara Anggota PBB tak Ikuti Langkah AS

Pemerintah AS resmi memindahkan Kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nidia Zuraya
Dalam kombinasi foto ini, warga Palestina melancarkan aksi protes di dekat perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Senin, 14 Mei 2018 (foto kiri) dan pada hari yang sama para pejabat Israel: Sara Netanyahu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Penasihat Senior Gedung Putih Jared Kushner, dan Putri Presiden AS Donald Trump, Ivanka Trump dari kiri ke kanan) bertepuk tangan pada upacara pembukaan kedutaan AS di Yerusalem.
Foto: Foto AP
Dalam kombinasi foto ini, warga Palestina melancarkan aksi protes di dekat perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Senin, 14 Mei 2018 (foto kiri) dan pada hari yang sama para pejabat Israel: Sara Netanyahu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Penasihat Senior Gedung Putih Jared Kushner, dan Putri Presiden AS Donald Trump, Ivanka Trump dari kiri ke kanan) bertepuk tangan pada upacara pembukaan kedutaan AS di Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Republik Indonesia (RI) sangat mengutuk keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang membuka kedutaan negaranya untuk Israel di Yerusalem. Pada Senin (14/5) kemarin, Pemerintah AS resmi memindahkan Kedubesnya dari Kota Tel Aviv ke Yerusalem.

Dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI yang diterima Republika, Selasa (15/5), menyatakan keputusanAS telah melanggar berbagai Resolusi Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum. Selain itu langkah tersebut juga dapat mengancam proses perdamaian dan perdamaian tersebut.

Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum untuk segera bersidang untuk mengambil posisi dan tindakan tegas. Pihaknya juga menyerukan kepada negara anggota PBB lainnya untuk tidak mengikuti jalan AS.

"Pemerintah dan rakyat Indonesia akan terus berdiri bersama Palestina dalam memperjuangkan hak-hak dan kemandirian mereka yang tidak dapat dicabut," menurut pernyataan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement