REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno meminta PLN memastikan ketersediaan pasokan listrik selama Bulan Ramadhan dan Lebaran 1439 H mendatang. PLN diminta agar tak melakukan pemadaman bergilir terutama di saat berbuka puasa hingga sahur tiba. Irwan ingin masyarakat Muslim Sumbar memiliki kenyamanan dalam beribadah puasa, termasuk ibadah-ibadah sunah di malam hari.
"Kalau listrik nggak mati nanti, didoain oleh masyarakat semua petugas (PLN) masuk surga. Kalau listrik aman, ibadah di Ramadhan khusyuk," ujar Irwan usai menghadiri apel kesiapan Ramadhan dan Lebaran oleh PLN Wilayah Sumbar, Selasa (15/5).
General Manager PLN Wilayah Sumbar Susiana Mutia menegaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas pembangkitan, transmisi, dan distribusi untuk memastikan keamanan pasokan listrik. PLN sudah mengantisipasi beban puncak di periode Puasa dan Lebaran sebesar 530 Mega Watt (MW), dari seluruh daya mampu oleh pembangkit di Sumbar sebesar 500 MW.
"Yang perlu diingat, Sumbar juga mendapat pembangkitan daya dari Sumatra Bagian Selatan sehingga kalau ada masalah pun, kita tak ada kesulitan selama Ramadhan," jelas Susiana.
PLN Sumbar menyiagakan 500 personel selama 24 jam setiap harinya selama Ramadhan dan Lebaran. Kekuatan personel tersebut diperkokoh dengan ketersediaan 70 unit mobil pelayanan listrik yang siap menjelajah Sumbar. Listrik di Sumbar juga dialirkan dari empat unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), dan interkoneksi dengan sistem Sumatra Bagian Selatan.
"Kami pastikan saja semuanya stand by. Peningkatan koordinasi saja kami siapkan 500 personel stand by dan 70 mobil dan motor roda dua, termasuk trail untuk di lapangan," katanya.