REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan meninjau ulang penyelenggaraan Car Free Day (CFD) atau area bebas kendaraan bermotor. CFD biasanya dilakukan pada Ahad pagi setiap pekannya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan peninjauan ulang ini dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas adanya CFD. Hal ini untuk melihat sukses atau tidaknya dari tujuan yang diinginkam dengan adanya CFD.
"Kita ingin mengembalikan kembail CFD ke marwah semula, bahwa semangatnya awal dibangun dalam rangka Program Langit Biru, jadi mengurangi emisi gas buang. Konsepnya ke sana," kata Didi baru-baru ini.
Jika tujuannya sesuai dengan konsep awal, area CFD harus streil dari kendaraan bermotor. Masyarakat yang datang juga tidak menggunakan kendaraannya.
Namun pada kenyataannya, warga yang datang ke CFD juga menggunakan kendaraan dan diparkir di sekitar area CFD. Hal inilah yang dikatakannya tidak sesuai dengan maksud dan tujuan CFD sebenarnya.
"Mestinya orang ke situ tuh naik sepeda, jalan kaki, atau naik angkutan umum. Nah, itu yang semangatnya tidak sesuai dengan marwahnya," ujarnya.
Pengkajian, kata dia, juga akan meninjau keberadaan pedagang saat CFD digelar. Sebab, jika meninjau aturan sebelumnya, seharusnya are tersebut bebas dari kegiatan komersial. Namun, hal ini akan dibahas lebih lanjut oleh Pemkot Bandung.
Selain itu, pemkot berencana akan meniadakan kegiatan CFD selama Ramadhan. Peniadaan ini juga beriringan dengan pengkajian CFD.
"Untuk Ramadhan, seperti yang sudah-sudah tahun sebelumnya, besar kemungkinan akan ditiadakan," katanya.