Rabu 16 May 2018 01:04 WIB

Sumbar Harap Air Asia tak Tutup Rute Padang-Singapura

Tingkat keterisian yang kecil membuat maskapai enggan meneruskan penerbangan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Kawasan wisata Mandeh, salah satu destinasi indah di Pesisir Selatan, Sumatra Barat
Foto: Pinterest
Kawasan wisata Mandeh, salah satu destinasi indah di Pesisir Selatan, Sumatra Barat

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat masih menjajal negosiasi dengan perusahaan maskapai penerbangan Air Asia Indonesia untuk melanjutkan rute langsung Padang-Singapura, pulang-pergi. Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno (IP) mengaku maklum dengan keputusan Air Asia menghentikan rute Padang-Singapura per 17 Mei 2018 mendatang.

Faktor restrukturisasi jaringan dan efisiensi operasionalisasi dijadikan Air Asia sebagai alasan penghentian rute Padang-Singapura. Namun, rendahnya tingkat keterisian penumpang atau load factor menjadi alasan terkuat dihentikannya rute yang baru berjalan tiga bulan ini.

Berdasarkan catatan Pemprov Sumbar, keterisian penumpang dalam rute yang dimulai sejak Februari 2018 lalu tersebut tak pernah di atas 30 persen. April 2018 misalnya, load factor rute Padang-Singapura hanya 23 persen, dengan 1.215 kursi terisi dari total 5.284 kursi yang dijual.

Irwan memandang, pembukaan rute baru Padang-Singapura memang memiliki kekurangan dari segi momentum. Berdasarkan koordinasi dengan Asosiasi Tur dan Agensi Travel Indonesia (ASITA), periode awal 2018 dianggap kurang menguntungkan bagi maskapai. Turis-turis dari Singapura atau negara lain yang menjadikan Bandara Changi sebagai hub penerbangan, disebut ASITA, kebanyakan memilih periode liburan di pertengahan tahun hingga akhir tahun.

"Dan kebanyakan turis ke sini saat weekend. Plus, orang Melayu tak banyak di Singapura. Beda dengan Malaysia yang bahkan, Air Asia kadang menambah penerbangan ke Padang. Hal ini yang membuat ketirisian rendah dari Singapura," kata IP usai bertemu dengan sejumlah pelaku pariwisata, Selasa (15/5).

Meski begitu, penerbangan langsung dari Singapura ke Padang dan sebaliknya diyakini memberikan imbas positif terhadap perkenonomian Sumatra Barat. Perputaran ekonomi akan lebih cepat bila ada transaksi yang terjadi. Berdasarkan pertimbangan tersebut, IP masih mencoba membujuk AirAsia Indonesia untuk tetap melanjutkan rute Padang-Singapura.

"Kami harap Air Asia belum tutup, kalau pun boleh minta silakan Jumat-Sabtu-Minggu tetap ada penerbangan Weekend saja, bisa digenjot kalau itu," katanya.

Di luar perkara penerbangan, IP berjanji akan lebih banyak melakukan promosi wisata di Singapura. Pemda akan mengalihkan anggaran promosi wisata untuk memasang poster iklan di taksi-taksi Singapura. Langkah ini dilakukan dengan menggandeng sejumlah pengusaha Indonesia yang kini menetap di Singapura. Selain itu, Sumbar juga akan menawarkan paket murah wisata dengan memanfaatkan rendahnya tarif hotel di hari kerja. Pemprov juga akan menginisiasi promosi wisata melalui blogger, vloger, jurnalis, dan agen travel asing. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement