Selasa 15 May 2018 23:00 WIB

Aryo: Teror Bom Bentuk Perlawanan Terhadap Pancasila

Gerindra menegaskan siap menjaga keutuhan NKRI.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Aryo Hashim Djojohadikusumo
Foto: Republika/ Wihdan
Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Aryo Hashim Djojohadikusumo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo mengatakan, partainya mendukung setiap langkah dalam memberantas terorisme. Aryo mengatakan sayap-sayap Partai Gerindra siap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Teror bom bentuk perlawanan terhadap Pancasila dan kebinekaan.  Kami dukung setiap langkah dan aturan yang dibutuhkan untuk memberantas terorisme," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/5).

Aryo mengatakan, kebinekaan merupakan kekuatan Gerindra dalam menjaga NKRI. Ia menjelaskan, Gerindra sejak awal telah membentuk berbagai sayap partai sebagai wadah ekspresi politik masyarakat dari berbagai agama, serta untuk mengantisipasi tumbuhnya radikalisme. Sayap partai itu adalah Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira), Gerakan Kristen Indonesia Raya (GEKIRA) serta Gerakan Masyarakat Sanathana Dharma Nusantara (Gema Sadhana).

"Gemira, KIRA dan Gema Sadhana dalam aktivitas politiknya selalu menyuarakan Pancasila dan Kebhinekaan sebagai kerangka berpikir dan bertindak. Salah satunya dalam melawan doktrin terorisme," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu melawan terorisme. Prabowo juga mengimbau masyarakat untuk membantu pihak kepolisian dalam memberantas kelompok-kelompok teroris.

"Negara kita diganggu oleh serangkaian bom di sini, bom di sana, terorisme. Saya tegaskan bahwa saya Prabowo Subianto dengan seluruh keluarga besar Gerindra dan semua rekan-rekan dengan semua kekuatannya, kita mengutuk keras segala bentuk kekerasan, kita mengutuk terorisme dari semua arah dan semua sumber," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (14/5).

Oleh karena itu, Prabowo mengatakan rakyat harus ikut melawan terorisme yang mengganggu negara Indonesia. Dia meminta masyarakat untuk melaporkan ke polisi jika melihat aktivitas atau kelompok-kelompok yang mencurigakan. "Lawan terorisme," tegasnya.

(Baca: Prabowo: Lawan Terorisme)

Rentetan serangan bom bunuh diri melanda wilayah Surabaya pada Ahad (13/5) dan Senin (14/5) kemarin. Pada Ahad, tiga gereja di Kota Surabaya yakni Gereja Santa Maria, Gereja Kristen Indonesia dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya,  menjadi sasaran bom bunuh diri. Sebanyak 13 orang tewas dan 43 orang mengalami luka-luka.

Pada Ahad malam, bom rakitan meledak di Rusunawa Wonocolo, lantai 5 blok B, Sepanjang, Sidoarjo. Sebanyak tiga orang tewas. Terakhir, aksi bom bunuh diri menyasar Mapolrestabes Surabaya pada Senin siang. Sebanyak empat orang tewas.

(Baca: Ini Dugaan Motif Teror Bom di Surabaya Menurut Kapolri)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement