REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga anak pelaku teror bom di Mapolrestabes Surabaya selamat. Polisi akan memberikan pendampingan kepada tiga anak tersebut.
Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim) Frans Barung Mengera mengatakan, kepolisian sudah membicarakan perihal nasib tiga anak korban ini kedepannya. Yang pasti, kata dia, polisi akan terus memantau dan memberikan pendampingan sampai ketiganya pulih dari rasa trauma dan lainnya.
Termasuk, ujar Frans, jangan sampai ketiga anak ini masuk dalam jaringan teroris seperti halnya kedua orang tuanya. Polisi, kata dia, akan sungguh-sungguh memberikan pendampingan dengan melibatkan unsur agama dan juga psikolog.
"Sudah dibicarakan Kapaolda Jatim bahwa jangan sampai anak-anak ini jatuh lagi ke tangan mereka jaringannya, nanti juga akan melibatkan psikilog," ujar Frans saat dikonfrimasi, Selasa (15/5).
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan, fokus polisi memang memberikan pendampingan kepada anak-anak yang selamat tersebut. Pendampingan, kata dia, akan diberikan dari polwan yang sudah terlatih dan juga pakar psikolog.
Setelah anak-anak tersebut pulih, ujarnya, polisi akan mengembalikan anak-anak tersebut kepada orang yang berhak. "Otoritas penyerahan anak-anak ini ada pada saya. Kalau sdah saya yakinin untuk diserahkan, akan saya serahkan sambil proses penyembuhan," katanya menerangkan.
Untuk diketahui, tiga anak pelaku ledakan di Mapolrestabes Surabaya tengah menjalani perawatan di Rumas Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur. Dua anak pelaku sudah bisa diajak berkomunikasi. Namun, satu anak masih dalam pengaruh obat bius pascaoperasi.