REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI- Sebagian para pedagang daging ayam di Pasar Cimindi, Kota Cimahi, mengeluhkan harga komoditas bahan pokok yang tinggi. Termasuk masih banyaknya stok bahan pokok yang melimpah. Hal itu menyebabkan berkurangnya jumlah pembeli menjelang bulan puasa Ramadan.
"Harga daging ayam sekarang Rp 40 ribu per kilogram. Kenaikan ada tiap hari. Sekarang distribusi lancar dan barang banyak. Cuma konsumen berkurang, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar pedagang daging ayam, Wahyu Yuana (43), kepada wartawan, Rabu (16/5).
Ia menuturkan, tahun-tahun sebelumnya jelang Ramadan kondisi yang terjadi komoditas bahan pokok biasa sedikit dan konsumen banyak. Sehingga, hal itu berdampak kepada kenaikan harga komoditas.
Namun, saat ini yang terjadi konsumen sedikit dan barang banyak, sementara harga tetap mahal. "Omzet munggahan biasanya saya sampai lima kuintal di tahun-tahun sebelumnya. Sekarang mah tiga kuintal, yang lainnya juga sama omzetnya berkurang," ungkapnya.
Terkait dengan upaya menurunkan harga daging ayam, ia menuturkan, pedagang hanya ikut harga pasar. Sebab, yang menentukan harga adalah peternak yang mengirim barang ke pedagang.
Sementara itu, Mulyana (28), pedagang daging ayam lainnya, mengungkapkan bahwa harga daging ayam terus naik dari Rp 37 ribu per kilogram dan sekarang menjadi Rp 40 ribu per kilogram, bahkan mencapai Rp 42 ribu per kilogram. "Stok menumpuk dan pembeli berkurang karena harga melonjak," katanya.
Ia menuturkan, saat ini distribusi barang relatif lancar. Bahkan, stok komoditas daging ayam di gudang masih banyak. "Kenaikan harga daging ayam dipicu dari bandar. Bandar juga dari perusahaan," ungkapnya.
Salah seorang pedagang telur, Umami (65), mengungkapkan harga komoditas telur terus naik. Dari harga Rp 22 ribu per kilogram dan saat ini mencapai Rp 26 ribu per kilogram.