Rabu 16 May 2018 11:43 WIB

Kemenag Ajak Masyarakat Luruskan Kesalahpahaman Soal Jihad

Kemenag juga meminta tokoh agama meredam kekhawatiran masyrakat

Rep: Novita Intan/ Red: Agung Sasongko
Gedung Kemenag
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gedung Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Jendral Bimas Islam Kemenag, Muhammadiyah Amin menjelaskan bahwa tindakan radikal yang terjadi di beberapa tempat, salah satunya Surabaya merupakan tindakan yang tidak manusiawi dan menyalahi ajaran agama manapun.

Kementerian Agama meminta kepada seluruh tokoh agama agar mampu meredam kekhawatiran publik, dengan menyebarkan kedamaian melalui dakwah yang menyejukkan. 

“Kami berharap kepada umat manapun agar tidak melakukan aksi yang mengganggu apalagi memusnahkan sesama, baik se-agama yang sama maupun berbeda, kata Amin saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (15/5).

Menurut dia, selama ini jihad memang kerap disalahartikan oleh sejumlah pihak. Kesalahpahaman ini, lanjut Amin, didasari dengan kurangnya pengetahuan atau terjadinya salah tafsir sehingga makna jihad dalam Alquran maupun hadits melenceng dari makna sebenarnya. 

Jika berkaca pada bentuk jihad pada masa Rasulullah, sejatinya berdekatan dengan upaya untuk menuntaskan kemiskinan atau merebut kembali harta yang seharusnya menjadi haknya. Dan tidak dibenarkan melakukan peperangan di negara yang damai.  

“Jadi yang diperangi itu adalah kemiskinan bukan jiwa seseorang yang notabenenya sedang beribadah atau sebagainya,”lanjut dia. 

Amin juga meminta pada masyarakat, khususnya mereka yang selama ini keliru dengan makna jihad, untuk menghentikan segala perbuatan mereka yang tidak sesuai atau berseberangan dengan ajaran agama, baik Islam maupun agama lainnya. Selain itu, dia juga menegaskan bahwa jihad masa kini dengan jihad pada masa Rasulullah jelas berbeda, dan tidak boleh disamaartikan. 

“Jihad masa kini adalah jihad melawan kemiskinan, bukan berperang apalagi membunuh. Itu jelas salah,”jelas Amin. 

Kemenag, kata Amin akan mengupayakan agar seluru penyuluh agama dapat memberikan pemahaman yang benar dan sesuai dengan ajaran agama masing-masing tentang makna jihad. Dia juga menyarankan masyarakat agar tenang, dan mempercayakan sepenuhnya kepada pemerintah dan aparat dalam penyelesaian kasus terorisme yang belakangan ini terjadi.

Boleh saja tetap waspada tapi jangan berlebihan, karena pemerintah dan aparat pasti akan menangani hal ini dengan sebaik baiknya, tuntas Amin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement