Rabu 16 May 2018 11:47 WIB

Generasi Terbaik yang Berinteraksi dengan Alquran

Bagi lulusan MTs diharapkan agar tetap melanjutkan pendidikan di pondok pesantren.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Anak membaca Alquran
Foto: AP /Hatem Moussa
Ilustrasi Anak membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Menghafal Alquran adalah aktivitas terbaik. Apa saja yang berhubungan dengan Alquran bakal dimuliakan Allah SWT. Contohnya Lailatul Qadar sebagai malam diturunkannya Alquran, serta bulan Ramadhan yang sebentar lagi akan datang.

Direktur Pesantren Pondok Pesantren Islam Terpadu (PPIT) Al Hikmah Karanggede Boyolali, Ustaz H Ahmad Mifdlol Muthohar Lc MSI mengatakan, siapa pun orangnya yang paling banyak berinteraksi dengan Alquran, mahluk apapun yang berinteraksi banyak dengan Alquran, maka Allah akan memuliakannya menjadi umat yang terbaik. Begitu pula, generasi Alquran, adalah generasi yang terbaik.

"Kenapa? Karena generasi yang paling banyak berinteraksi dengan wahyu Allah," ungkap Ustadz H Ahmad Mifdlol pada sambutan Wisuda Akhirussanah bagi santri Kelas 9 MTs Terpadu Al Hikmah dan Kelas 12 SMAIT Al Hikmah.

Ustadz Mifdlol juga berpesan, bagi lulusan MTs agar tetap melanjutkan pendidikan di pondok pesantren. Kendati tidak harus di PPIT Al Hikmah. Hal itu bertujuan untuk menjaga anak dari pengaruh negatif ketika masa pemikiran anak tumbuh pesat.

Apalagi anak-anak ini berada di tengah-tengah era milenial, atau era yang semakin banyak tantangan keumatan. "Tetaplah di pesantren. Bagi bapak ibu yang kemudian merubah rencana tidak di pesantren, tolong dikembalikan lagi ke pesantren," pesan Ketua Majelis Pesantren Ma'had Da'wah Indonesia (Mapadi) Jawa Tengah tersebut.

Sementara itu, PPIT Al Hikmah Karanggede Boyolali menggelar acara Wisuda Akhirussanah bagi santri Kelas 9 MTs Terpadu Al Hikmah dan Kelas 12 SMAIT Al Hikmah. Dalam acara yang digelar di Aula PPIT Al Hikmah Karanggede Boyolali ini dihadiri para orang tua wisudawan serta Pengurus dan Dewan Pembina Yayasan Al Hikmah Boyolali (YABI). Termasuk ketua panitia, Ustaz Muhammad Ulil Absor SPdI dan Ketua YABI, Ustaz Abdullah Ihsan Alfarhan, ST.

Sebanyak 99 santri tercatat lulus tahun 2018 ini. 71 santri dari jenjang MTsT dan 28 santri dari jenjang SMAIT. Beberapa dari peserta wisuda telah selesai menghafal 30 juz Alquran. Bahkan, terdapat 17 santri hafidz 30 juz yang di wisuda dari jenjang SMA.

"Itu artinya, sekitar 60 persen atau lebih dari separo dari lulusan SMAIT Al Hikmah telah menyelesaikan hafalan 30 juz Alquran. Begitu pula dengan jenjang MTsT juga ada beberapa wisudawan yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz Alquran," kata Ketua YABI Ustadz Abdullah Ihsan Alfarhan ST.

Ia pun bersyukur atas pencapaian para lulusan yang telah hafidz 30 juz. Di sisi lain, pencapaian itu juga harus ditingkatkan lagi agar kualitasnya menjadi semakin bagus. "Sehingga para lulusan (SMAIT) bisa masuk ke perguruan tinggi melalui jalur tahfiz," tandasnya.

Dalam prosesi wisuda ini, secara bergantian, para santri Kelas 9 MTsT dan Kelas 12 SMAIT yang telah mengenakan seragam dan samir wisuda naik ke atas panggung untuk bersalaman dan di wisuda oleh asatidzah. Sejumlah pertunjukan turut ditampilkan dalam Wisuda Akhirussanah ini. Seperti paduan suara, tari saman, dan pementasan drama.

Perwakilan dari wisudawan dan wali santri juga turut maju untuk menyampaikan pesan kesan, dan pelepasan santri dari pondok ke orang tua oleh Ustadz Nur Achmad SH. Di akhir acara Wisuda Akhirussanah, panitia memberikan hadiah penghargaan bagi wisudawan dan wisudawati berprestasi di bidang akademik dan tahfidz sebagai bentuk apresiasi atas prestasi yang telah diraih selama menjadi santri.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement