REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Pertamina (Persero) akan menambah pasokan gas sebesar empat persen dari kebutuhan elpiji rata rata harian sepanjang bulan ramadhan. Hal ini dilakukan untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat atas elpiji yang memang terbiasa meningkat saat bulan Ramadhan.
Vice President Gas Domestik Pertamina, Kusnendar, memprediksi lonjakan konsumsi elpiji akan meningkat sekitar tiga persen dari hari pada umumnya. Namun, dalam pasokan, kata Kusnendar Pertamina akan melebihkan sekitar 1 persen, atau total penambahan sebesar 4 persen dari konsumsi sehari hari.
"Untuk tahun ini kita siapkan sampai 4 persen. Jadi, kita kasih toleransi dari yang sudah sudah. Tahun lalu kan 2,7 persen," ujar Kusnendar di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (16/5).
Meski begitu, sepekan sebelum lebaran, Pertamina memprediksi ada lonjakan yang lebih lagi dari konsumsi harian. Pertamina memprediksi kenaikan itu bisa mencapai 17 persen dari konsumsi sehari hari.
"Pick-nya itu, kurang lebih 17 persen. Dari tahun ke tahun itu biasanya 13 persen. Sekarang kita antisipasi 1 pekan sebelum lebaran, average kita siapkan 17 persen," ujar Kusnendar.
Selain Elpiji, Pertamina juga menambah pasokan untuk seluruh jenis BBM sebesar 15 persen. Jika pada tahun tahun sebelumnya kenaikan sebesar 13 persen, kali ini Pertamina menambah 15 persen. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan pemudik yang melewati jalur darat.
"Jalan tol sekarang ini juga sudah fungsional dari Jakarta langsung hingga Bawen, Solo. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat. Jadi kita ambil penambahan pasokan sebesar 15 persen," ujar Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra.
"Kalau BBM secara keseluruhan untuk pasokan bulan Ramadhan hingga Idul Fitri, saya kira tidak ada masalah," ungkap Jonan ditemui di Jakarta, Sabtu (5/5).
Target Pemerintah melalui Kementerian ESDM adalah memastikan kantong-kantong BBM yang menjadi pusat keramaian masyarakat tetap aman untuk dikonsumsi. "Seperti tahun lalu, tempat pariwisata dan jalur mudik itu yang penting," tegas Jonan.