Rabu 16 May 2018 17:42 WIB

Polisi Belum Simpulkan Jaringan Penyerang Mapolda Riau

Pihak kepolisian masih mendalami para pelaku penyerangan Mapolda Riau

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Mapolda Riau diserang oleh orang tak dikenal, Rabu (16/5) pagi. Dalam insiden tersebut, polisi melumpuhkan 4 orang terduga teroris dan saat ini masih mengejar satu orang sopir yang sebelumnya menerobos masuk ke dalam Mapolda Riau.
Foto: Dok Istimewa
Mapolda Riau diserang oleh orang tak dikenal, Rabu (16/5) pagi. Dalam insiden tersebut, polisi melumpuhkan 4 orang terduga teroris dan saat ini masih mengejar satu orang sopir yang sebelumnya menerobos masuk ke dalam Mapolda Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian belum menyimpulkann dari jaringan kelompok mana terduga teroris yang melakukan penyerangan di markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Riau pada Rabu (16/5) pagi. Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto menjelaskan, pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap barang bukti yang diamankan, termasuk mobil minibus dan identitas yang tersimpan dalam jasad terduga teroris.

"Kita belum mengetahui mereka dari mana, empat tewas kami temukan identitas pada dirinya," kata Sunarto, Rabu (16/5).

Polisi juga menemukan rangkaian kabel dan kotak kosong dalam mobil minibus yang digunakan terduga teroris. Meski begitu, polisi belum bisa memastikan apakah material tersebut digunakan sebagai alat ledak atau bukan. "Masih diperiksa (ada bom atau tidak) termasuk yang di kendaraan," jelas Sunarto.

Hingga kini polisi juga masih melakukan pengejaran terhadap satu pengemudi mobil minibus warna putih yang pagi tadi menyerang Mapolda Riau. Sunarto menyebutkan, sopir tersebut kabur setelah sempat menerobos masuk gerbang samping Mapolda Riau.

"Pelaku tewas empat orang, kemudian pelaku yang diduga sopir masih dalam pengejaran. Satu mobil," ujarnya.

Berdasarkan kronologis yang disampaikan kepolisian, mobil mini van awalnya menurunkan sejumlah orang di halaman Mapolda Riau yang kemudian melakukan penyerangan terhadap anggota kepolisian menggunakan senjata tajam jenis samurai. Akibat penyerangan yang sempat dilakukan terduga teroris, dua polisi mengalami luka-luka, yakni Brigadir John Hendrik anggota Propam dengan luka di ibu jari kanan yang terkena ayunan samurai dan Kompol Farid Abdullah Anggota Bidkum mengalami luka di belakang kepala.

"Kemudian sopir melarikan diri dengan kendaraan tersebut dan mengakibatkan anggota kami satu orang tertabrak dan akhirnya meninggal dunia atas nama Ipda Auzar," jelas Sunarto.

Selain itu, dua jurnalis juga mengalami luka setelah sempat tertabrak atau terserempet mobil yang digunakan terduga teroris. Keduanya adalah Ryan Rahmat dari TVOne yang mengalami luka lecet di pipi dan kaki dan Ahmadi dari MNC mengalami sakit di pinggang "Mereka dan anggota kami dua orang sementara dilakukan perawatan di RS Bhayangkara," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement