REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Brigadir Jenderal Krishna Murti meminta masyarakat tidak melabeli orang lain karena penampilan. Khususnya atribut yang dikenakan umat Islam, pascaperistiwa pengeboman di sejumlah wilayah di Indonesia belakangan ini.
"Wanita menutup aurat dengan jilbab ataupun bercadar itu adalah pilihan berdasarkan keyakinan masing-masing. Jadi, jangan kalian cap mereka dengan label tidak baik. Menutup aurat adalah kewajiban yang diajarkan nabi," tulis Krishna melalui akun Instagram miliknya, @krishnamurti_91, Senin (14/5).
Selain itu, ia juga menyebut jenggot pada laki-laki adalah sunah Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak melabeli laki-laki berjanggut dengan hal yang tidak baik. Krishna juga menuliskan, laki-laki bercelana di atas mata kaki bukan identik dengan kaum radikal. Ia menegaskan, hal tersebut merupakan ajaran agama Islam yang memang baik untuk diamalkan.
"Dalam Islam, kita diajarkan untuk tidak menggunakan celana yang menyapu lantai. Dalam shalat, kita diajarkan untuk menaikkan celana di atas mata kaki agar diterima shalat kita," katanya menambahkan.
Lebih lanjut, ia mengingatkan kepada masyarakat bahwa banyak pelaku kejahatan yang bersembunyi di balik pakaian yang berbeda-beda. Ia pun berharap masyarakat Indonesia untuk tidak saling berburuk sangka kepada sesamanya.
"Kita perang terhadap kejahatan, bukan perang terhadap manusia," tulis dia.