Rabu 16 May 2018 21:42 WIB

Presiden Jokowi Setujui Koopssusgab Dihidupkan Kembali

Koopsusgab ini merupakan tim antiteror gabungan dari tiga matra TNI.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan pers terkait aksi terorisme di sejumlah daerah, Senin (14/5).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan pers terkait aksi terorisme di sejumlah daerah, Senin (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) merestui Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) dihidupkan kembali. Koopsusgab ini merupakan tim antiteror gabungan dari tiga matra TNI, yakni Sat-81 Gultor Komando Pasukan Khusus milik TNI AD, Detasemen Jalamangkaraya TNI AL, dan Satbravo 90 Komando Pasukan Khas dari TNI AU.

"Untuk komando operasi khusus gabungan TNI, sudah direstui oleh Presiden dan diresmikan kembali oleh Panglima TNI," kata Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko di Komplek Istana Presiden, Jakarta, Rabu (16/5).

Moeldoko menyampaikan kemampuan pasukan Koopssusgab telah disiapkan secara baik untuk ditugaskan ke berbagai daerah di Indonesia. Selanjutnya, Kapolri dan juga Panglima TNI akan membahas lebih lanjut tugas pasukan khusus gabungan ini.

Untuk mengaktifkan kembali komando operasi khusus gabungan ini, kata dia, tak perlu menunggu pembahasan revisi UU antiterorisme rampung. Selain itu, Moeldoko menambahkan, juga tak diperlukan payung hukum lainnya untuk menghidupkan pasukan yang berada di bawah komando Panglima TNI tersebut.

"Enggak perlu nunggu. Sekarang ini, pasukan itu sudah disiapkan," ucapnya.

Menurutnya, operasi gabungan ini perlu dijalankan sebagai langkah preventif menghadapi ancaman serangan terorisme dan menciptakan ketenangan masyarakat. Serangan teror yang terjadi berturut-turut inipun disebutnya sebagai dampak dari tindakan tegas aparat.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar tak khawatir dan merespon berlebihan atas peristiwa yang terjadi dalam sepekan terakhir ini. Masyarakat juga perlu menyerahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan baik kepolisian, TNI, dan juga BIN.

Ia berharap, Koopssusgab dapat terus dihidupkan baik untuk menanggulangi ancaman terorisme maupun operasi perang lainnya di berbagai daerah. Dengan aktifnya kembali Koopssusgab diharapkan dapat memberikan kekuatan yang optimal untuk mengamankan negara.

"Kita berharap lebih memberikan kekuatan yang optimal. Apakah intelijen atau unsur represif," ujar Moeldoko.

Koopssusgab sendiri merupakan pasukan yang dibentuk Moeldoko yang saat itu menjabat sebagai Panglima TNI. Koopssusgab pertama kali diresmikan pada 9 Juni 2015.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement