Kamis 17 May 2018 01:37 WIB

Warga Pakistan Unjuk Rasa Kecam Tindakan Israel di Gaza

Aksi di Pakistan dimotori partai Jamaat Islami.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Indira Rezkisari
Unjuk rasa mengutuk Israel atas insiden Gaza terjadi di seluruh dunia. Di Trocadero Plaza, Paris, (16/5), demonstrasi digelar sambil membentangkan bendera Palestina.
Foto: AP
Unjuk rasa mengutuk Israel atas insiden Gaza terjadi di seluruh dunia. Di Trocadero Plaza, Paris, (16/5), demonstrasi digelar sambil membentangkan bendera Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Beberapa unjuk rasa digelar di seluruh wilayah Pakistan pada Rabu (16/5) waktu setempat untuk mengutuk pembunuhan puluhan warga Palestina yang terjadi baru-baru ini oleh tembakan Israel. Unjuk rasa ini dilakukan oleh Jamaat Islami (JI), partai politik agama utama Pakistan.

Daerah yang menjadi tempat unjuk rasa, di antaranya Karachi tenggara, Peshawar barat laut, dan kota-kota Lahore timur laut. Di Peshawar, pengunjuk rasa meneriakkan slogan "Yerusalem adalah garis merah bagi umat Islam" dan "Turun dengan Amerika, turun bersama Israel".

Di Karachi, pengunjuk rasa memegang spanduk bertuliskan "Bebaskan Palestina" dan "Yerusalem adalah Muslim". "Kami mengutuk keras pembantaian orang-orang Palestina yang tidak bersalah oleh tentara Israel dan menuntut PBB dan OKI untuk mengambil tindakan tegas terhadap Israel," kata Ketua JI Karachi Naeemur Rahman seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (17/5).

Selain itu, orang-orang di berbagai distrik di Punjab dan Provinsi Khyber-Pakhtunkhwa juga turun ke jalan untuk mengutuk pembunuhan di pagar Gaza-Israel. Para demonstran juga menghargai peran pemimpin Turki dalam mengambil sikap melawan Israel dan AS.

Senin (14/5) lalu, setidaknya 62 demonstran Palestina menjadi martir dan ratusan lainnya terluka oleh pasukan Israel yang ditempatkan di sepanjang sisi pagar perbatasan Gaza-Israel. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 100 demonstran Palestina telah menjadi martir oleh tembakan tentara Israel.

Hal itu terjadi sejak demonstrasi di Gaza dimulai pada 30 Maret lalu. Setidaknya tujuh anak di bawah umur dan bayi berusia 8 bulan termasuk di antara mereka yang terbunuh. Demonstrasi Senin kemarin bertepatan dengan ulang tahun ke-70 Israel yang disebut Palestina sebagai "The Catastrophe".

Senin itu juga, menjadi hari di mana Kedutaan Besar Amerika Serikat dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerussalem. Pekan lalu, pemerintah Israel mengatakan protes yang sedang berlangsung di sepanjang pagar Gaza-Israel merupakan "keadaan perang" di mana hukum humaniter internasional tidak berlaku.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement