REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sahur adalah 'modal energi' untuk menjalankan ibadah puasa seharian. Karena itu, mengonsumsi makanan yang tepat akan membuat ibadah puasa tidak terasa berat.
Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan, Eni Austina menjelaskan, saat sahur, disarankan tetap menerapkan porsi piring makanku dengan menu bergizi seimbang. "Seperti kita makan siang di hari biasanya," tuturnya, Kamis (17/5).
Rasa haus adalah mekanisme tubuh yang memberi tanda bahwa cairan tubuh berkurang (kekurangan cairan). Maka dari itu, saat sahur, disarankan untuk memperbanyak minum air putih. Hal ini penting untuk menjaga kadar air di dalam tubuh agar jangan sampai kekurangan cairan.
Eni menjelaskan, jangan malas minum saat sahur hanya karena takut sering ke kamar mandi. "Justru kita sangat disarankan saat sahur itu minum. Indikator saya, lepas tengah hari saya masih bisa buang air kecil. Ini menandakan kadar air saya masih cukup," ujarnya.
Selain itu, kurangi konsumsi makanan asin saat sahur. Hal ini dikarenakan, makanan yang kadar garamnya tinggi juga akan mempercepat keluarnya cairan tubuh.
Seperti halnya gula, kandungan garam tinggi juga bisa menarik cairan banyak sekali, sehingga sel-sel kita akan kekurangan cairan karena ditarik oleh garam tadi, lalu berisiko menjadi dehidrasi. "Makanya, makan asin bikin kita jadi mudah merasa haus, ucap Eni.
Untuk itu, Eni menyarankan untuk memilih menu sahur yang terdiri dari makanan berprotein, karbohidrat kompleks yang tinggi serat. Selain itu, memperbanyak konsumsi buah dan sayuran segar saat sahur akan membantu menjaga stamina tubuh saat menjalankan puasa.