REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pendiri Facebook Mark Zuckerberg akan bertemu dengan para pemimpin parlemen Eropa. Pertemuan tersebut direncanakanakan terjadi pekan depan untuk membicarakan persoalan perlindungan data pengguna Facebook.
Presiden Parlemen Uni Eropa Antonio Tajani menegaskan Zuckerberg akan berada di Brussels sesegera mungkin. "Akan berada di Brussels secepat mungkin, semoga sudah datang pekan depan," kata Tajani dikutip dari APNews, Rabu (17/5).
Zuckerberg dipastikan akan mendapatkan pertanyaan yang lebih ketat di Brussels. Terlebih, UU Perlindungan Data Eropa baru akan diberlakukan pada 25 Mei 2018. UU tersebut juga akan membuatjutaan pengguna Facebook di Eropa memiliki banyak kendali dengan apa yang mereka unggah, cari, dan klik.
Hanya saja masih ada pertanyaan apakah Zuckerberg tampil disiarkan secara langsung saat bertemu dengan para pemimpin parlemen Eropa atau tidak. Anggota parlemen Eropa asal Belgia, Guy Verhofstadt menyatakandirinya tidak akan datang jika pertemuan tersebut tidak disiarkan secara langsung.
"Ini harus menjadi audiensi publik, mengapa tidak disiarkan secara langsung melalui Facebook," tutur Verhofstadt melalui akun Twitter-nya.
Di sisi lain, Tajani menilai kehadiran Zuckerberg untukmenjelaskan persoalan perlindungan data pengguna Facebook sudah menjadi langkah yang baik. "Ini adalah langkah ke arah yang benar menuju pemulihankepercayaan," ujar Tajani. Sebab, Tajani menilai warganya berhak mendapatkan penjelasan lengkap dan terperinci.
Selain di Brussles, Zuckerberg juga rencananya akanmenghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin (21/5). Pertemuan tersebut dilakukan untuk menekan teknologi yang berpengaruh secara global untuk kepentingan publik.
Sebelumnya, Zuckerberg juga sudah hadir dalam kongres yang diselenggarakan oleh Amerika Serikat. Sementara Zuckerberg saat itu belum juga bertemu langsung dengan parlemen Eropa. Dia juga hanya mengirim staf teknis utamanya untuk berbicara dengan parlemen Inggris dan menunda konfirmasi kunjungan ke Brussels.