REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Keempat jenazah terduga teroris yang melakukan penyerangan terhadap Markas Polda Riau pada Rabu (16/5) kemarin, belum diambil keluarga. Saat ini jenazah masih disemayamkan di RS Bhayangkara Polda Riau menunggu konfirmasi dari pihak keluarga.
Wakapolda Riau Brigen Pol HE Permadi menyebutkan, pihaknya masih melakukan pengamanan di rumah sakit dengan menempatkan anggota Brimob. Pihaknya juga sudah mencoba menghubungi pihak keluarga agar jenazah segera diambil.
"Kami akan hubungi nanti keluarga tahu. Yang jelas ini baru hari pertama dan masih di rumah sakit. Keluarga belum ada yang ambil," katanya, Kamis (17/5).
Hingga kini, polisi masih melakukan pendalaman dan pengembangan kasus terkait insiden penyerangan Mapolda Riau tadi pagi. Keempat jasad terduga teroris yang seluruhnya laki-laki juga sudah diidentifikasi.
Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Sunarto merinci, pelaku pertama berinisial PG (23 tahun) warga Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai. Pelaku selanjutnya adalah AS (23 tahun) seorang mahasiswa yang juga tinggal di Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai.
Kemudian pelaku SU (28 tahun) seorang wiraswasta yang tinggal di Sungai Sembilan, Kota Dumai. Pelaku keempat adalah MR (48 tahun) seroang buruh yang tinggal di Bangun Sari, Kota Dumai. Hingga kini seluruh jasad terduga teroris masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.