Kamis 17 May 2018 11:02 WIB

Dikabarkan Gantung Sarung Tangan, Buffon Angkat Bicara

Jika Buffon sudah tidak mampu bertarung di level tertinggi, ia akan pensiun.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Gianluigi Buffon
Foto: AP Photo/Paul White
Gianluigi Buffon

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Kiper Juventus dan tim nasional Italia Gianluigi Buffon berada dalam pengujung kariernya. Santer terdengar kabar, Buffon bakal pensiun pada akhir musim ini.

Terkait hal itu, Buffon angkat bicara. Portiere dengan nama panggilan Gigi itu bakal berdiskusi dengan petinggi klubnya.

"Dalam beberapa bulan ke depan, saya akan bertemu dengan presiden (Juve) dan kami akan mengevaluasi dengan tenang," kata penjaga gawang 40 tahun mengutip dari Football Italia, Kamis (17/5).

Pada tahapan umur sepertinya, menurut Buffon, kesehatan fisik sangat penting. Jika ia sudah tidak mampu bertarung di level tertinggi, ia akan gantung sepatu dan sarung tangan. Saat ini Buffon merasa baik-baik saja.

"Saya bahagia saat ini. Saya senang bermain dengan teman-teman, saya menyukai atmosfer stadion dan saya tahu saya bisa membantu di lapangan," ujar eks jebolan akademi Parma itu.

Buffon mengakui ada ketegangan ketika harus memasuki masa pensiun. Namun ia sudah menyiapkan mental yang tepat menuju fase tersebut.  "Bohong kalau saya bilang saya tak takut. Tetapi di lubuk hati yang terdalam, saya tenang dan damai," jelasnya.

Buffon menilai tantangan yang bakal dihadapinya adalah kebiasaan baru. Saat aktif bermain, ia selalu sibuk 24 jam, kini ada yang berbeda dalam keseharian.

Pada akhirnya, Buffon menegaskan menjadi pesepak bola adalah bagian terpenting hidupnya. Dengan begitu, sebagai manusia, ia bisa menurunkan sisi egois di dirinya, berbagi kemenangan, dan juga kekalahan dengan rekan setim.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement