REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Gianluigi Buffon mengungkap cerita di balik keberhasilan Italia menjuarai Piala Dunia 2006. Saat itu, Buffon mengawal gawang Azzurri yang menumbangkan Prancis pada laga final.
Kapten Juventus ini mengatakan, ia dan rekan-rekannya mengalami momen spesial pada event akbar yang berlangsung di Jerman. Ia mengatakan, dukungan yang hadir seperti di rumah sendiri sehingga memotivasi para pemain Italia.
"Ada banyak imigran Italia yang membuat kami merasa seperti tampil di kandang. Saya ingat banyak kebahagian tercipta, berpesta, dukungan emosi. Kami tidak pernah merasa sendirian," kata penjaga gawang 40 tahun ini, dikutip dari Football Italia, Kamis (17/5).
(Baca juga: Payet Kemungkinan Gagal Berlaga di Piala Dunia)
Buffon menggambarkan suasana ketika skuat Gli Azzurri berhadapan dengan tuan rumah di Dortmund pada semifinal. Itu menjadi laga paling menegangkan dalam hidupnya.
"Kemudian kami menang 2-0 dalam perpanjangan waktu. Ketika sampai di hotel, jam lima pagi, ada 10 ribu orang menunggu dengan kembang api," tuturnya.
Buffon telah tampil di lima piala dunia, setara dengan legenda Jerman, Lothar Mattahaus, juga kiper Meksiko, Antonio Carbajal. Ia bisa saja melewati Matthaus dan Carbajal, andai Italia lolos ke Rusia. Sayang, itu tak terwujud.
"Saya telah bermain di setiap benua. Akan sangat istimewa bisa tampil di Piala Dunia keenam. Saya akan selalu menyesalinya, tetapi terkadang Anda harus puas dalam hidup," ujar jebolan akademi Parma ini.
Hingga kini, Buffon masih menjabat sebagai kapten Juve dan Gli Azzurri. Sang legenda hidup Negeri Piza dikabarkan bakal gantung sarung tangan seusai musim 2017/2018 berakhir.