REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan adalah saat ketika keluarga dan teman-teman berkumpul untuk menghabiskan waktu bersama, apakah itu berbuka puasa, shalat berjamaah, atau tadarus. Namun, hal ini tidak berlaku bagi mereka yang masih melajang alias jomlo, atau mereka yang tinggal dan bekerja jauh dari keluarga.
Sejumlah orang sering baper alias terbawa perasaan ketika Ramadhan datang. Mereka kerap merasa kesepian dan sendiri.
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa Allah SWT berfirman yang intinya, "Setiap amal anak Adam itu untuknya sendiri selain puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah adalah lebih harum daripada bau kasturi."
Jadi, terlepas dari apa pun situasi dan status Anda, selalu ingat bahwa puasa adalah amalan yang sangat dihargai Allah. Tidak peduli betapa tingginya kesulitan Anda, pahala akan selalu ada. Allah-lah yang mengetahui seberapa besar perjuangan hamba-Nya. Dia selalu bersama kita dan tak akan pernah membiarkan upaya kita sia-sia.
Dokter medis sekaligus personal trainer bersertifikat di London, Inggris, Aishah Muhammad, memberikan beberapa tip menjalani ibadah puasa bagi para lajang, dilansir dari Productive Muslim, Kamis (17/5).
Baca: Sedekah Ramadhan tak Sekadar Rupiah
1. Datang ke masjid setempat
Jika Anda seorang yang malas ke masjid dalam kehidupan sehari-hari, mungkin sulit untuk menghadiri ceramah atau doa bersama pada bulan Ramadhan. Anda mungkin merasa kurang percaya diri melakukannya. Namun, ketahuilah bahwa Ramadhan adalah waktu tepat bagi orang untuk mulai rajin ke masjid sebab begitu banyak orang seperti Anda di sana.
Jadi, cobalah untuk tetap menghadiri doa dan shalat Tarawih. Selain mendapat manfaat dari doa bersama, Anda akan berkenalan dengan teman-teman baru sesama Muslim.
Masjid adalah pusat komunitas Muslim pada bulan Ramadhan. Cari tahu ada kelas pengajian apa saja yang digelar di sana, kemudian ikuti satu atau dua di antaranya.
2. Nikmati sendiri
Ini mungkin tampak aneh, tetapi menikmati waktu sendiri saat Ramadhan juga ide bagus. Waktu sendiri yang dimaksud adalah merenung, meningkatkan iman, dan mengembangkan hubungan Anda dengan Allah SWT.
Tanyakan pada diri Anda, apa yang ingin Anda capai saat ini? Apakah Anda ingin membaca lebih banyak buku-buku Islam? Apakah Anda ingin meningkatkan pemahaman Anda tentang Alquran? Adakah kebiasaan buruk yang ingin Anda singkirkan? Lakukan berbagai kegiatan pribadi yang bisa memperkuat iman Anda sebab ini adalah tujuan utama Ramadhan.
"Ingat bahwa doa adalah ibadah. Ketika Anda merasa sendiri, kembalilah kepada Allah dan berdoa agar Dia membantu Anda. Hanya melalui Dia kita dapat mencapai segala harapan dan impian kita. Allah adalah satu-satunya yang bisa menghilangkan kesepian Anda sebab ada orang yang mungkin tetap kesepian, meski mereka berada di tengah keramaian," kata Aishah.
3. Buatkan menu sahur atau buka untuk orang lain
Menjadi pendatang di sebuah kompleks atau daerah bisa membingungkan atau membuat Anda sendiri dan kesepian. Ambil kesempatan buka puasa atau sahur untuk memperkenalkan diri kepada orang-orang di sekitar Anda atau yang tinggal di dekat Anda.
Buat makanan dan ajak mereka berbuka puasa atau sahur bersama. Ini akan membantu Anda menambah satu demi satu koneksi. Jika ini tidak mungkin, bawalah makanan Anda ke masjid dan bagikan kepada mereka yang ada di sana.
4. Menjadi sukarelawan
Satu hal yang sebaiknya dilakukan pada bulan suci ini adalah memperbanyak amal. Bentuknya bukan hanya sedekah atau infak uang, melainkan juga tenaga. Anda bisa menawarkan diri bekerja untuk komunitas Muslim, membantu membersihkan masjid menjelang Maghrib dan Subuh. Dari sini Anda akan bertemu orang-orang baru, selain mendapatkan imbalan dan berkah dari Allah.
Baca: Jangan Berhenti Olahraga Kala Puasa, Ini Alasannya
5. Berdakwah
Sering kali orang-orang di sekitar Anda bukan Muslim, atau mereka belum mengenal Islam. Luangkan waktu untuk menjelaskan sedikit atau banyak tentang Islam, tujuan berpuasa, dan keistimewaan Ramadhan. Ini bisa menjadi dakwah untuk menunjukkan kepada non-Muslim bahwa Islam itu indah dan damai.
Anda bisa mengundang mereka yang berbeda keyakinan untuk berbuka puasa di tempat Anda, meski mereka tak berpuasa. Anda bisa membantu orang lain memahami agama dan cara hidup yang Anda pilih.
Jika Anda memiliki anggota keluarga non-Muslim, mengapa tidak mengajak mereka ikut serta? Ini akan mengembangkan ikatan dan belas kasih di antara umat beragama.