Kamis 17 May 2018 13:06 WIB

Kolak Jadi Menu Buka Puasa Favorit Konate

Agar bulan puasa tahun ini berkah, Konate mengajak istrinya dari Mali ke Indonesia.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Endro Yuwanto
Selebrasi gelandang serang Sriwijaya FC Konate Makan setelah mencetak gol kedua ke gawang PSMS Medan dalam pertandingan Grup A Piala Presiden 2018 di Stadion GBLA Bandung, Jumat (26/1).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Selebrasi gelandang serang Sriwijaya FC Konate Makan setelah mencetak gol kedua ke gawang PSMS Medan dalam pertandingan Grup A Piala Presiden 2018 di Stadion GBLA Bandung, Jumat (26/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Gelandang Sriwijaya FC Makan Konate menyinggung tentang Ramadhan tahun ini yang kembali ia rasakan di Indonesia. Dua tahun lalu, gelandang 26 tahun itu menjalani ibadah puasa di Malaysia karena ia bermain untuk klub T-Team di Kota Terengganu, Malaysia.

Tahun ini, pemain asal Mali itu merasakan hal yang sama dengan tahun 2012 hingga 2015. Konate sudah tak lagi perlu beradaptasi dengan atmosfer bulan Ramadhan di Indonesia. Sebelum Sriwijaya, klub Liga Indonesia yang pernah diperkuat Konate adalah PSPS Pekanbaru, Barito Putera, dan Persib Bandung.

Dikutip dari laman resmi Liga Indonesia, Kamis (17/5), Konate mengungkapkan, salah satu menu favoritnya setiap kali menjalani bulan puasa di Indonesia adalah kolak. "Banyak makanan enak di Indonesia, tapi kalau pas puasa paling suka kolak," kata dia.

Agar bulan puasa tahun ini berkah, Konate mengajak istrinya dari Mali untuk datang ke Palembang. Konate tak ingin kesepian pada Ramadhan dan Idul Fitri 1439 H. Konate pun akan mengajak serta istrinya untuk mencicipi banyak menu menarik khas Indonesia.

Untuk cuaca dan suasana bulan puasa di Indonesia, Konate mengaku tak ada yang terlalu berbeda dengan Mali. Mali adalah negara di Afrika Tengah yang tidak jauh dari khatulistiwa. Sehingga, Konate menyebut durasi puasa di Mali dengan Indonesia tidak berbeda. "Sehingga, menjalankan ibadah puasa di Indonesia tidak perlu lagi adaptasi. Cuaca juga tidak masalah," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement