Kamis 17 May 2018 13:56 WIB

Laporan Keuangan Rumah Zakat Wajar Tanpa Pengecualian

Jumlah penerima manfaat di tahun 2017 mencapai 1.621.982 orang,

CEO Rumah Zakat Nur Efendi dan COO Herry memperlihatkan raihan opini Wajar Tampa Pengecualian (WTP) sebanyak 12 kali secara berturut-turut, di Kantor Rumah Zakat, Jalan Turangga, Kota Bandung, Kamis (17/5).
Foto: Republika/Edi Yusuf
CEO Rumah Zakat Nur Efendi dan COO Herry memperlihatkan raihan opini Wajar Tampa Pengecualian (WTP) sebanyak 12 kali secara berturut-turut, di Kantor Rumah Zakat, Jalan Turangga, Kota Bandung, Kamis (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Untuk ke-12 kalinya laporan keuangan Rumah Zakat memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) secara berturut-turut. Di tahun 2017, laporan keuangan Rumah Zakat kembali mendapat opini WTP dari Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradireja, Suhartono. WTP adalah opini tertinggi dalam audit laporan keuangan yang menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. "Sesuai dengan UU No. 23 tahun 2011 bahwa Lembaga Amil Zakat harus diaudit, maka opini WTP ini adalah bentuk transparansi pengelolaan dana umat yang diamanahkan kepada kami," ujar CEO Rumah Zakat, Nur Efendi dalam siaran pers Rumah Zakat. "Alhamdulillah, pada laporan keuangan tahun 2017 ini, Rumah Zakat kembali mendapat opini WTP yang ke-12 kali," tambahnya.

Sepanjang tahun 2017, Rumah Zakat telah mengelola dana ZIS  para donatur dengan berbagai program pemberdayaan yang terdapat di 1.056 Desa Berdaya yang tersebar di 172 Kota/Kabupaten dan 21 provinsi di Indonesia. Jumlah penerima manfaat di tahun 2017 mencapai 1.621.982 orang, yang mendapatkan layanan program di bidang Kesehatan (Senyum Sehat), Pendidikan (Senyum Juara), Ekonomi (Senyum Mandiri), dan Lingkungan (Senyum Lestari). Seluruh program ini direalisasikan menjadi total 5.667.164 jumlah layanan bagi masyarakat di tahun 2017. Rumah Zakat membukukan lebih dari 217.000 donatur berdonasi di tahun 2017 lalu, dengan porsi 38 persen donasi dilakukan di Bulan Ramadhan saja. 

Khusus di Bulan Ramadhan 1439 Hijriah ini,  Rumah Zakat telah mempersiapkan sejumlah program istimewa sebagai bagian pemberdayaan masyarakat di Desa Berdaya. Dengan tajuk utama Ramadhan Berdaya, Rumah Zakat memiliki target untuk mendistribusikan program 124.000 paket Berbagi Buka Puasa, 14.300 paket Kado Lebaran Yatim, 6.200 Bingkisan Lebaran Keluarga, 8.850 paket Syiar Quran dan 300 penerima manfaat program Janda Berdaya di Desa Berdaya binaan Rumah Zakat yang hingga April 2018 ini berjumlah 1.118 desa yang tersebar di 191 kota/kabupaten dari Aceh sampai Papua. “Tujuan program Ramadhan Berdaya ini adalah untuk memberikan kebahagiaan bagi para penerima manfaat yang ada di Desa Berdaya. Semoga program ini dapat menjadi penyemangat bagi mereka dalam upaya menjadi mandiri dan berdaya melalui intervensi dari program-program Rumah Zakat.

Sementara itu Desa Berdaya adalah proses pemberdayaan wilayah berdasarkan pemetaan potensi lokal di bidang ekonomi, kesehatan, lingkungan, dan pendidikan. Tujuan pembinaan Desa Berdaya adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu dan komunitas masyarakat. Di tahun 2018, Rumah Zakat berkomitmen untuk membina 1.234 Desa Berdaya yang tersebar di 34 Provinsi.  "Untuk merealisasikan ini, kami harus bermitra dengan berbagai stakeholder lokal hingga nasional. Alhamdulillah kini Rumah Zakat pun telah berkolaborasi dengan tiga kementerian Republik Indonesia,” ujar Nur.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement