REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Republik Indonesia Amran Sulaiman melaporkan perkembangan stok komoditas strategis ke Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla. Dalam laporannya, Amran optimistis stok bahan pokok saat ramadhan hingga lebaran dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kami laporkan ke beliau bahwa stok kita posisi aman, karena kita persiapkan 2 bulan, bahkan 3 bulan sebelum," ujar Amran ketika ditemui di Kantor Wakil Presiden, Kamis (17/5).
Amran menjelaskan, beberapa komoditas pangan seperti cabai dan bawang sudah ditanam sekitar tiga bulan sebelum ramadan. Sehingga dia optimistis hasil panen kedua komoditas tersebut berada di atas 20 persen. Adapun, usia panen cabai dan bawang yakni tiga bulan.
Selain itu, Amran juga menjamin stok telur ayam dan ayam potong untuk ramadan dan lebaran sangat mencukupi. Apalagi, Amran mengklaim Indonesia telah mengekspor kedua komoditas ini.
"Telur kita sudah ekspor, berarti suplainya lebih, ayam juga sudah ekspor, dalam sejarah pertanian Indonesia kita pertama ekspor ke negara jepang, kita ekspor ke tiga negara," kata Amran.
Di sisi lain, petani jagung Indonesia juga telah meningkatkan ekspor yang cukup tinggi yakni sekitar 6,11 persen. Dengan demikian, total keseluruhan ekspor pertanian Indonesia pada 2017 naik 24 persen dengan nilai sekitar Rp 400 triliun. Amran optimistis, kondisi positif ini harga komoditas pangan strategis tidak akan naik.
"Kami yakin harga stabil tidak akan naik," ujar Amran.
Dalam pertemuan tersebut, wakil presiden meminta agar menteri pertanian dapat menjaga stok pangan strategis ketika ramadan dan lebaran. Tak hanya itu, Jusuf Kalla juga meminta supaya menteri pertanian dapat bekerja secara cepat untuk memetakan stok dan distribusi, sehingga harga komoditas pangan strategis tetap stabil.
"Arahan presiden dan wakil presiden stok harus dijaga, kemudian kita petakan di Indonesia, dimana stok berada dan siapkan distribusi manakala terjadi kenaikan harga," kata Amran.