Kamis 17 May 2018 17:10 WIB

Delapan Terduga Teroris di Riau Berhubungan Keluarga

Para terduga teroris ini juga memiliki hubungan keluarga dengan penyerang Mapolda.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengunjungi Mapolda Riau, Kamis (17/5).
Foto: Republika/Sapto Andiko Condro
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengunjungi Mapolda Riau, Kamis (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Polda Riau menangkap delapan terduga teroris pascapennyerangan di Mapolda Riau, Rabu (16/5) kemarin. Beberapa dari mereka diketahui memiliki hubungan keluarga.

"Dari delapan ini di antaranya ada adik kandungnya maupun orang tuanya serta beberapa saudaranya, ya, ada," kata Kepala Bagian Penerangan Satuan, Biro Penerangan Masyarakat, Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (17/5).

Menurut Yusri, para terduga teroris ini juga memiliki hubungan keluarga dengan penyerang Mapolda Riau. Yusri mengatakan, Densus 88 Antiteror masih melakukan pendalaman peran delapan orang tersebut dalam penyerangan Mapolda Riau, kemarin. 

“Kita tunggu saja, tetapi semuanya diambil dari kediamannya masing-masing di Dumai," ucap Yusri.

Delapan orang yang ditangkap berinisial HAN, NI, AS, SW, HD, YEP, DS, dan SY alias IJ.  Mereka ditangkap dari enam titik di Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, Riau. 

Menurut Yusri, kepolisian juga masih mendalami hubungan delapan orang tersebut dengan terduga teroris yang ditangkap di wilayah lain. "Ini masih didalami semuanya," ujarnya lagi.

Pada penangkapan delapan orang ini, petugas mengamankan beberapa barang bukti. Di antaranya senapan angin satu buah, kitab yang bertuliskan pandai amal dan Kitab Alhakam satu buah, paku satu plastik, CD yang berjudul Umar bin Khatab satu keping, KTP, pisau dua buah, gulungan tembaga satu buah, dompet saru buah dengan beberapa buku tentang jihad dan ISIS. Penggeledahan dilakukan di enam titik di Dumai Timur.

Pada Rabu (16/5), sekitar pukul 9.00 WIB mobil mencoba menerobos ke Mapolda Riau. Namun, mobil tersebut dihalangi personel kepolisian. Empat orsng keluar dari mobil tersebut dan menyerang dengan samurai atau sajam yang mengakibatkan dua anggota luka. 

Kemudian, sekelompok orang tidak dikenal tersebut dilumpuhkan dengan tembakan, empat tewas satu lainnya kabur dengan mobil. Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan Polda Riau pada Rabu, empat penyerang yakni, PG (23 tahun), AS (23), SU (28),  dan MR (48). 

Satu pelaku yang kabur sempat menabrak seorang personel kepolisian, yakni Ipda Auzar. Auzar pun tewas setelah dilarikan ke RS Bhayangkara. Pelaku pengguna mobil tersebut kini sudah dibekuk oleh pihak kepolisian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement