REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Pariwisata NTB resmi membuka Pesona Khazanah Ramadhan (PKR) 2018 di Halaman Islamic Center NTB pada Kamis malam (17/5).
Pembukaan PKR 2018 dilakukan usai shalat tarawih yang diimami Imam dari Mesir, Syekh Ezzat Sayyid. Pembukaan PKR 2018 berlangsung meriah dengan tetabuhan dan lantunan shalawat yang didendangkan grup gambus dari Kampung Arab Ampenan, Kota Mataram, Al Afrah. Masyarakat dari sejumlah wilayah di Lombok tampak antusias menghadiri pembukaan PKR 2018.
Acara pembukaan secara resmi ditandai dengan pemukulan bedug yang dilakukan Syeikh Ezzat Sayyid, Sekretaris Daerah Pemprov NTB Rosiady Sayuti, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad, dan Ustaz Muhammad Ustman Ansori atau yang biasa disapa Koko Liem.
Ustaz H Koko Liem memberikan tausiyah saat pembukaan Pesona Khazanah Ramadhan 2018 di Kompleks Islamic Center NTB, Kota Mataram, Provinsi NTB, Kamis (17/5) malam. (Republika/Fuji E Permana)
Dalam sambutannya, Sekda NTB Rosiady mengatakan, PKR merupakan salah satu ikhtiar Pemprov NTB memakmurkan Masjid Hubbul Wathan dan juga membumikan Alquran di bulan suci Ramadhan. PKR 2018, kata sekda, merupakan ajang yang kedua setelah sukses digelar perdana pada PKR 2017.
"Harapan kita mudah-mudahan melalui Pesona Khazanah Ramadhan akan semakin menambah kecintaan kita kepada Masjid Hubbul Wathan," kata Rosiady.
Rosiady mengharapkan ajang PKR 2018 bisa lebih sukses dibanding tahun sebelumnya. Ia meyakini, PKR 2018 menarik minat wisatawan berkunjung ke Lombok dan menikmati suasana Ramadhan di Pulau Seribu Masjid.
Orkes Gambus Al Afroh Ampenan Mataram mengawali Pembukaan Pesona Khazanah Ramadhan 2018 di Kompleks Islamic Center Nusa Tenggara Barat (NTB), Kota Mataram, Provinsi NTB, Kamis (17/5) malam. (Republika/Fuji E Permana)
Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan Koko Liem. PKR 2018 menyajikan sejumlah rangkaian acara menarik, mulai dari Lombok Umrah dan Haji Expo 2018 yang diikuti 18 agen travel haji dan umrah pada 17 Mei sampai 21 Mei, serta pameran buku islami yang diikuti 25 penerbit pada 17 Mei sampai 10 Juni.
Koordinator Pameran Buku dari Republika Penerbit Syahwaludin mengatakan, jumlah buku yang dipamerkan selama PKR 2018 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. "Tahun lalu ada 11 penerbit, nah tahun ini ada peningkatan hingga 25 penerbit, hal ini bukti minat masyarakat NTB akan buku islami sangat tinggi," kata Syawaludin.
Menariknya, lanjut Syawal, para penerbit juga memberikan sejumlah diskon bagi para pengunjung yang membeli buku selama pameran berlangsung.