REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Industri produk minuman kekinian seperti es kepal milo, belakangan ini banyak diminati sebagai peluang bisnis. Dari situ, bermunculan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menjajakan es kepal milo. Sehingga bisa menjadi pendapatan tambahan bahkan pendapatan pokok bagi individu pelaku bisnis.
Penjual es kepal milo Cecill, Veronika dalam sehari mengaku bisa menjual sebanyak 150 hingga 200 cup. Haga per cupnya berkisar hingga harga Rp 20 ribu. Terlebih lagi jika sedang ramai, es kepal milony bisa habis sampai 300 cup setiap harinya. "Sangat membantu ekonomi saya ya ini es kepal milo, sangat menambah pendapatan," ujarnya.
Penjual es kepal milo Family Dom-Dom juga merasakan hal yang sama. Dalam sehari pendapatannya bisa mencapai Rp 2,4 juta dengan menghabiskan 400 cup es kepal milo. "Ramai, alhamdulilah, banyak yang suka," ujarnya.
Munculnya UMKM-UMKM seperti es kepal milo ini, memengaruhi pendapatan ekonomi pribadi dari masing-masing pelaku UMKM. Hal ini juga akan dapat membantu mendongkrak perekonomian wilayah setempat.
Ketua UMKM Mandiri Sejahtera Kota Bekasi, Ina Marlina mengatakan, jika dilihat dari sisi lapangan pekerjaan, sudah tentu membantu menambah penghasilan bagi para pedagang. Akan tetapi menurutnya, dari segi peningkatan produk, inovasi dan kreatifitas bisa menjadikan persaingan bahkan dapat mematikan produk-produk lokal. "Bisa berdampak mematikan produk lokal kalau minuman itu lebih digemari kalangan remaja di negara kita," ujar Ina di Bekasi pada Selasa (15/5).
Ina menambahkan, es kepal milo jika diproduksi dalam partai yang besar, akan berpengaruh pada ekonomi wilayah. Apalagi jika diinovasikan dari segi rasa dan kemasannya. "Sangat bisa meningkatkan pendapatan para UMKM, yang otomatis berpengaruh bagi peningkatan perekonomian di Bekasi, meskipun skala kecil, tapi membantu," ujarnya.