REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola enggan menjanjikan banyak hal setelah ia resmi memperpanjang kontrak sampai akhir musim 2020/2021. Guardiola menyatakan, perpanjangan kontrak seorang pelatih bergantung bagaimana kinerjanya.

"Kontrak dan pelatih selalu bergantung pada hasil. Kami telah memperpanjang dua tahun untuk bertahan selama tiga tahun ke depan tetapi kami bergantung juga pada hasil," kata Guardiola kepada situs resmi klub dilansir Four Four Two, Jumat (18/5).

Guardiola membuat kemajuan bersama City. Sisa tiga tahun kontrak pun memang sudah mutlak menjadi keharusan. Jika ia bertahan di Etihad Stadium, maka akan menjadi masa jabatan terpanjang pelatih berusia 47 tahun itu di klub. Pelatih asal Spanyol itu empat tahun membesut Barcelona dan tiga tahun memoles Bayern Muenchen.

City memecahkan rekor Liga Primer Inggris dalam perjalanan menuju gelar juara musim ini. Guardiola pun terpilih sebagai pelatih terbaik oleh Asosiasi Liga Primer Inggris. The Citizens meraih level cukup mengejutkan dengan 100 poin, 106 gol, 18 kemenangan beruntun di papan atas, serta selisih gol +79 di liga musim ini.

Hanya, pelatih asal Katalan itu sadar jika banjir kritik tentang tahun pertamanya yang tidak mempersembahlan trofi di Etihad bisa saja terjadi kembali. Apalagi, skuat City menjauh dari standar yang ditetapkan selama sembilan bulan terakhir.

Dalam sepak bola, lanjut Guardiola, sesuatu yang dilakukan dalam satu tahun dapat mengubah segalanya secara mutlak. "Tetapi saya memiliki kepercayaan diri dengan klub, dengan ketua (Khaldoon Al Mubarak), dengan (direktur sepakbola) Txiki (Begiristain). Kami saling mengenal satu sama lain," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika