REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi memerintahkan untuk membuka pintu perbatasan di Raffah yang bersebelahan dengan Jalur Gaza. Pembukaan pintu perbatasan itu akan terus dilakukan selama bulan suci Ramadhan. "Pembukaan pintu penyeberangan akan meringankan beban saudara di Gaza," kata al-Sisi melalui akun Twitter-nya, Jumat (18/5).
Pemerintah Mesir biasanya selalu menutup akes perbatasan Mesir-Palestina. Akses hanya akan diberikan dalam interval batas waktu tertentu. Diberikannya akses selama Ramadhan ini sekaligus menjadi waktu paling lama dibukanya pintu perbatasan.
Pemerintah Mesir beralasan jika penutupan dilakukan akibat meningkatnya serangan terhadap pasukan keamanan negara di Semenanjung Sinai pada 2013 lalu. Mesir menyalahkan milisi Palestina dari Gaza terkait serangan tersebut.
Sementara, dibukanya akses itu juga dilakukan menyusul pembunuhan massal oleh Israel terhadap warga Palestina dalam aksi protes yang dilakukan pada Senin (14/5) lalu. Massa menolak dipindahkannya kedutaan besar Amerika Serikat (AS) dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Peristiwa itu telah menyebabkan terenggutnya 100 nyawa warga Palestina yang ditembak mati militer Israel. Lebih dari 2.700 demonstran terluka dalam aksi yang digelar di sepanjang pagar perbatasan dengan Gaza. Setidaknya 1.350 orang yang terluka disebabkan timah panas.