REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan yakin Korea Utara tetap berkomitmen untuk meningkatkan hubungan meskipun dengan keras mengkritik Seoul atas latihan militer AS-Korea Selatan yang sedang berlangsung. Pyongyang mengatakan bahwa pihaknya tidak akan kembali ke pembicaraan antar-Korea kecuali jika keluhan mereka diselesaikan.
Dilansir laman AP, juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Baek Tae-hyun mengatakan Jumat bahwa Seoul mengharapkan Pyongyang setia mematuhi perjanjian antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dalam pertemuan puncak mereka bulan lalu. Para pemimpin Korea kemudian mengeluarkan sumpah tentang "denuklirisasi lengkap" di semenanjung itu dan menjanjikan perdamaian permanen.
Korea Utara telah membatalkan pertemuan tingkat tinggi dengan Korea Selatan dan mengancam akan membatalkan pertemuan bersejarah bulan depan dengan Presiden Donald Trump. Pyonyang keberatan terlalu dikritik oleh AS untuk melepaskan senjata nuklirnya.
Sebelumnya dua Korea merencanakan pertemuan lanjutan terkait perdamaian di Semenanjung Korea. Tetapi hal itu mendadak dibatalkan menyusul adanya ucapan pejabat AS mengenai denuklirisasi dan latihan militer yang dilakukan oleh Korsel dan AS.