Jumat 18 May 2018 17:46 WIB

Polisi Fokus Berikan Pendampingan Anak Korban Bom Surabaya

Ais masih menjalani perawatan sampai benar-benar pulih baik luka fisik dan psikis

Rep: Mabruroh/ Red: Bilal Ramadhan
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ais merupakan sapaan akrab dari Aisyah korban ledakan bom di Mapolresta Surabaya, Senin (14/5) lalu. Anak perempuan berusia delapan tahun tersebut dikabarkan telah siuman pasca operasi yang dilakukannya.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera mengatakan kondisi Ais sudah membaik. Meskipun demikian kata dia, Ais masih tetap menjalani perawatan sampai benar-benar pulih baik luka fisik maupun psikisnya.

"(Ais) masih dirawat, diberikan pendampingan psikologis," ujar Frans melalui sambungan telepon, Jumat (18/5).

Begitupun dengan anak-anak yang menjadi korban lainnya. Menurut Frans, saat ini anak-anak tersebut masih dalam perawatan dan pendampingan. "Lupakan saksi mahkota, sekarang pendampingan lebih dulu," ujarnya.

Untuk diketahui sebanyak empat anak terduga teroris yang selamat dalam aksi teror di Sidoarjo dan Mapolresta Surabaya. Kepolisian telah sepakat bahwa anak-anak tersebut merupakan korban atas perbuatan orang tuanya.

Untuk diketahui, ledakan di rusun Wonocolo, Sidoarjo pada Ahad (13/5) malam mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. Sedangkan ledakan di Mapolresta Surabaya mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan 12 orang luka-luka.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement