KAI Imbau Penumpang Hindari Perjalanan Saat Puncak Mudik

Red: Ani Nursalikah

Sabtu 19 May 2018 05:15 WIB

Petugas PT KAI melayani penumpang Kereta Api Arjawinangung Jakarta - Cirebon dalam program kesiapan PT KAI Mudik Lebaran 2018 di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (18/5). PT KAI menyatakan telah siap 100 persen menghadapi arus mudik 2018. Foto: Reno Esnir/Antara Petugas PT KAI melayani penumpang Kereta Api Arjawinangung Jakarta - Cirebon dalam program kesiapan PT KAI Mudik Lebaran 2018 di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (18/5). PT KAI menyatakan telah siap 100 persen menghadapi arus mudik 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia mengimbau calon penumpang melakukan perjalanan sejak jauh hari dan tidak menumpuk di puncak mudik. Pelaksana Tugas Direktur Komersial dan Teknologi Informasi Apriyono Wedi Chresnanto dalam peninjauan di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (18/5), mengatakan hal itu seiring dengan perpanjangan hari libur yang sudah ditetapkan pemerintah.

"Kami mengimbau diperpanjang belinya untuk keberangkatan H-7 atau H-10 karena hari libur juga sudah diperpanjang," katanya.

Dia menambahkan untuk tiket keberangkatan H-3 hingga H-1 KA jarak jauh semuanya sudah habis, sementara itu yang masih tersisa H-7 ke belakang. "Untuk Bandung dan Cirebon masih ada biasanya mulai padat itu H-7 karena itu jarak pendek," katanya.

Selain itu, KAI juga akan mengupayakan meningkatkan ketepatan waktu KA tambahan, yakni penambahan baru 10 rangkaian. "Harapan kami tidak menjadi kendala untuk KA tambahan," katanya.