Sabtu 19 May 2018 08:57 WIB

Jumlah Wisatawan Cina ke Bali Mengalami Penurunan

Pada triwulan I-2018 jumlah wisatawan Cina turun 95.543 orang atau 24,12 persen.

[ilustrasi] Sejumlah pengunjung menikmati lampion saat Nusa Dua Light Festival di Badung, Bali, Jumat (8/12).
Foto: Fikri Yusuf/Antara
[ilustrasi] Sejumlah pengunjung menikmati lampion saat Nusa Dua Light Festival di Badung, Bali, Jumat (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wisatawan Cina yang berlibur ke Bali menurun. Alasannya, selama triwulan I-2018 tercatat 300.596 orang, atau turun 95.543 orang (24,12 persen) dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 396.139 orang.

"Negeri Tirai Bambu itu menempati peringkat pertama dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Bali," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Sabtu (19/5).

Menurut dia, kunjungan wisatawan Cina ke Bali itu mampu memberikan andil 23,07 persen dari total turis ke Bali atau 1,30 juta orang selama triwulan I-2018. "Total kunjungan wisatawan ke Bali itu sendiri menurun 2,77 persen, karena triwulan I-2017 tercatat 1,34 juta orang," katanya.

Ia mengatakan, mereka yang berlibur ke Bali itu sebagian besar melalui Bandara Ngurah Rai, dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya dan 168 orang lewat pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar. Masyarakat Cina yang berwisata ke Bali itu meski menurun, namun tercatat paling banyak dibandingkan dengan wisatawan negara lain di belahan dunia.

Setelah Cina disusul kunjungan wisatawan Australia yang memberikan andil 18,96 persen, India 6,46 persen, Jepang 4,63 persen, Inggris 4,08 persen, Amerika Serikat 3,85 persen, Malaysia 3,58 persen, Rusia 2,74 persen, Jerman 2,42 persen, Singapura 2,32 persen dan berbagai negara lainnya 27,90 persen. Adi Nugroho menambahkan, dari sepuluh negara terbanyak memasok turis ke Bali sebagian besar mengalami peningkatan yang signifikan, hanya tiga negara yang mengalami penurunan.

Selain Cina juga Australia menurun 5,74 persen dan Singapura 4,30 persen. Tujuh negara yang masyarakatnya semakin bergairah ke Bali terdiri atas India meningkat 60,45 persen, Jepang 4,24 persen, Inggris 18,34 persen, Amerika Serikat 10,14 persen, Malaysia 18,33 persen, Rusia 8,51 persen dan Jerman 8,05 persen, ujar Adi Nugroho.

Sebelumnya, Konsul Jenderal Cina di Denpasar, Gou Haodong mengagumi masyarakat Bali yang hingga kini masih memegang teguh adat istiadat dan budaya yang membuat Pulau Dewata unik sehingga menjadi tujuan wisata turis mancanegara. Daya tarik pariwisata Bali masih tetap dipertahankan masyarakat setempat secara turun temurun dalam kehidupan sehari-hari, terutama menyangkut kehidupan seni dan budaya.

"Walau pun saya belum lama di Bali tetapi saya merasakan karakter ramah masyarakatnya. Kalau berwisata ke negara lain sekali saja mungkin cukup tetapi kalau Bali wisatawan ingin berkunjung lagi dan lagi," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement