Sabtu 19 May 2018 13:49 WIB

AS Tarik Mundur Bantuan di Barat Laut Suriah

Presiden AS Donald Trump telah membekukan 200 juta dolar AS dana untuk Suriah

Rep: rizkyan adiyudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pasukan tentara Amerika Serikat
Foto: Youtube
Pasukan tentara Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan menarik mundur bantuan pasukan yang berada di barat laut Suriah. Paman Sam akan berencana mengalihkan tentara itu untuk menjaga kawasan yang telah diambil alih dari ISIS di timur laut Suriah.

Pemerintah AS berencana memotong anggaran jutaan dolar bagi operasional militer di barat laut Suriah. Pemotongan anggaran juga akan mempengaruhi sejumlah proyek seperti melawan ekstrimisme, menyokong masyarakat dan media yang merdeka, menguatkan edukasi dan mengadvokasi kebijakan komunitas.

"Bantuan untuk program di barat laut Suriah akan diputus untuk memberikan dukungan potensial yang meningkat di timur laut Suriah," kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS.

Pejabat itu mengatakan, pemerintah ingin memindahkan bantuan ke kawasan dimana AS memiliki kontrol yang lebih banyak. Meski demikian, AS memastikan jika bantuan kemanusiaan di barat laut Suriah tidak akan terpengaruh atas kebijakan tersebut.

Seperti misalnya bantuan kemanusiaan di sekitar Idlib yang merupakan kawasan yang dikuasai faksi oposisi. Idlib juga merupakan kota yang dikuasai salah satu kelompok mantan afiliasi al Qaeda dalam perang Suriah.

Presiden Trump sebelumnya telah membekukan lebih dari 200 juta dolar AS dana yang disalurkan untuk memulihkan Suriah. Penangguhan dana itu dilakukan setelah pemerintah AS mengevaluasi peran Washington dalam konflik di negara tersebut.

Trump selanjutnya mengumumkan akan menarik mundur militer AS di Surah mengingat telah mendapatkan kemenangan melawan ISIS. Trump berencana memulangkan pasukan yang berjumlah sekitar 2000 personel di Suriah.

sumber : reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement