REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wilayah Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Waingapu di Nusa Tenggara Timur (NTT) diguncang gempa bumi tektonik pada Sabtu (19/5) pukul 15.54 Wita.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut berkekuatan 4,6 skala richter. Agus menyebutkan, episenter terletak pada kordinat 9,27 LS dan 119,22 BT atau tepatnya pada jarak 31 km arah Timur Laut Sumba Barat Daya, NTT pada kedalaman 12 km.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Waingapu dalam skala intensitas II SIG (III MMI). Di daerah tersebut, guncangan gempa bumi dirasakan oleh beberapa orang.
"Selain itu, di Bima guncangan lemah dirasakan dalam skala intensitas I SIG (II MMI). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya di Mataram, NTB, Sabtu (19/5).
Ia mengatakan, jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif. Hingga pukul 16.09 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. "Kepada masyarakat di wilayah Bima dan Waingapu diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya.