REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Istri mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak, Datin Seri Rosmah Mansor, telah meminta polisi untuk berhenti membocorkan tentang barang-barang mewahnya yang disita, kepada media. Menurutnya, kebocoran itu telah menyebabkan pemberitaan luar biasa dari media.
"Kebocoran ini telah memicu fitnah yang ditargetkan terhadap keluarga kami untuk memprovokasi kemarahan publik," kata Rosmah melalui firma hukum Valen, Oh & Partners, seperti dilaporkan laman The Star.
Dia berharap pihak berwenang yang sedang menyelidiki skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) dapat menghormati aturan hukum dan proses hukum, untuk menghindari persidangan umum yang prematur. "Meskipun saat-saat yang sangat melelahkan tengah menimpa kami, kami telah, dan akan terus memfasilitasi, dan memberikan permintaan apapun," ungkap Rosmah.
"Namun, kami ingin memberikan perhatian tentang proses penyelidikan yang tampaknya terganggu. Serangkaian kebocoran berkaitan dengan penyelidikan telah muncul media sosial, secara real time. Pihak berwenang seharusnya tidak memberi 'makan' media sosial, tetapi menjunjung tinggi profesionalisme yang ketat setiap saat," ujarnya.
Investigator federal Malaysia tengah mencari properti yang terkait dengan Rosmah dan Najib sejak Rabu (16/5) lalu. Pencarian dilakukan di rumah pribadi pasangan itu di Taman Duta dan di dua unit kondominium mewah di Pavilion Residences di Kuala Lumpur.
Kediaman resmi Najib di Seri Perdana, Putrajaya, dan Kantor Perdana Menteri di Putra Perdana juga sedang diselidiki. Barang-barang yang disita termasuk beberapa truk dengan kotak-kotak berisi tas mewah Hermes, Chanel, dan Gucci, serta koper dengan uang tunai dalam berbagai jenis mata uang.