REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredarnya daftar mubaligh rekomendasi Kementerian Agama (Kemenag) membuat sejumlah pihak angkat bicara. Salah seorangnya Ustaz Yusuf Mansur. Ia meminta seluruh masyarakat tetap tenang.
"Dan kepada seluruh masyarakat di bawah, semoga juga tetap tenang. Tidak memandang ini sebagai sebuah masalah," ucap Ustaz Yusuf Mansur dalam pesan tertulisnya kepada Republika.co.id, Sabtu (19/5).
Ia berharap jangan sampai ada penolakan terhadap ustaz yang tidak direkomendasikan Kemenag. "Mengingat Indonesia raya begitu luas. Dari Sabang sampai Merauke, Aceh sampai Papua. Mana bisa hanya ditangani oleh 200 nama yang direkomendasi," ujar Ustaz Yusuf.
Ustaz yang juga pebisnis itu mengaku lebih senang dan lebih tentram tidak masuk dalam daftar tersebut. Alasannya bukan karena tidak suka dan tidak berterima kasih.
"Tapi lebih karena saya masih santri, masih belajar, dan begitu banyak salah dan ketidakmampuannya. Malu rasanya sama senior-senior yang justru ga masuk," kata dia.
"Kepada Allah, kata Ustaz Yusuf melanjutkan, "kita semua berserah diri dan berdoa. Semoga setelahnya, ga ada masalah dan urusan yang macam-macam yang nambah PR kita semua."
Ustaz Yusuf mengaku bersyukur masuk dalam daftar tersebut. "Satu saya biar bagaimana bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada panitia rilis tersebut. Pasti ada alasan penilaian. Tapi kedua sekaligus saya minta maaf. Bahwa sesungguhnya saya gak pantas, saya masuk. Sebab banyak aib, kesalahan, kelalaian, dosa, dan maksiat saya yang ditutupi oleh Allah. Karena itu saya mohon ampun dan mohon kawan mohonkan ampun buat saya kepada Allah. Makasih ya," ucap Ustaz Yusuf.
Kementerian Agama mengeluarkan daftar rekomendasi ustaz. Namun, dari 200 ustaz tersebut tidak ada nama Ustaz Abdul Somad dan sejumlah ustaz kondang lainnya. Selain Ustaz Somad, tidak ada juga nama Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Hanan Attaki, dan Ustaz Khalid Basalamah yang 'merajai' laman Youtube. Selain itu tidak ada juga nama KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya), dan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
"Selama ini, Kementerian Agama sering dimintai rekomendasi muballigh oleh masyarakat. Belakangan, permintaan itu semakin meningkat, sehingga kami merasa perlu untuk merilis daftar nama muballigh," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (18/5).
Baca Juga: Ini Daftar Ustaz Rekomendasi Kemenag, tak Ada Ustaz Somad