REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan, mantan Presiden Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie merupakan tokoh reformasi yang pemberani. Anwar mengatakan, BJ Habibie yang mampu melakukan pembaruan dalam waktu singkat di masa jabatannya sebagai Presiden Indonesia.
"Saya tulis Pak Habibie secara ilmiah. Dalam tulisan itu saya menjelaskan bahwa ia seorang pemberani yang mampu melaksanakan agenda reformasi di Indonesia dalam masa sesingkat," ujar Anwar Ibrahim di kediaman BJ Habibie, Jakarta, Ahad (20/5).
Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia itu menemui Mantan Presiden Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie untuk menyambut ulang tahun ke-20 Reformasi Indonesia dan mengenang almarhum Ibu Ainun Habibie di Jakarta. Pembaharuan yang dilakukan Habibie antara lain di bidang kehakiman, media, politik, maupun ekonomi.
"Semua itu dilakukan oleh beliau dalam periode yang singkat," katanya.
Anwar menyebutkan ada dua hal yang harus diperbaiki saat menjalankan agenda reformasi. Pertama, korupsi yang dikatakan dibudayakan itu mesti diberantas tanpa pilih kasih, bukan penguasa menentukan.
"Kedua, kemiskinan dan kesenjangan ekonomi harus dihapuskan. Ini tantangan terbesar terhadap pemimpin bangsa yang ingin membawa reformasi dalam pemerintahan mereka," ujarnya.
Baca juga: Malaysia Belajar Reformasi dari Indonesia
Mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengunjungi Presiden RI ketiga Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie di kediamannya di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad. Mantan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengenang 20 tahun reformasi yang terjadi di Malaysia dan Indonesia bersama Presiden RI ketiga Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie.
"Kita banyak menimba pengalaman (reformasi) dari Indonesia," katanya.
Ia menyebut, reformasi adalah agenda dan bahasa inklusif yang cocok diterapkan di Malaysia. Sebab, negara itu terdiri dari mayoritas Muslim dengan beragam etnis dari Melayu, Cina, dan India.
Presiden RI ketiga Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie mengatakan memiliki hubungan yang cukup dekat dengan mantan wakil perdana menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim. Habibie mengaku memiliki cita-cita yang sama dengan politikus Partai Keadilan Rakyat itu.
"Tak ada masalah antara kami sebagai manusia yang berbudaya, berpendidikan, beragama. Cita-cita kami sama, mau pro rakyat supaya rakyat terus naik kualitas hidupnya," kata Habibie saat menggelar konferensi pers usai menerima kunjungan Anwar Ibrahim.
Baca juga: Habibie Punya Cita-Cita yang Sama dengan Anwar Ibrahim