Bisnis Kepiting AS Terancam

Senin 21 May 2018 15:18 WIB

Red: Sadly Rachman

Bisnis Kepiting AS Terancam

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Bisnis pengolahan kepiting di pesisir timur Maryland, AS sejak lama menggunakan tenaga kerja asing temporer yang kebanyakan datang dari Meksiko. Para pekerja ini memakai visa kerja sementara, tapi sejak AS memperketat program visa H2B ini, bisnis itu terancam tutup akibat kurangnya tenaga kerja.

Berikut video legkapnya.

close-up

Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau 1,2 Miliar Euro untuk Sektor Kelistrikan

Sabtu , 16 Nov 2024, 20:55 WIB

PLN Paparkan Inisiatif dan Strategi Pembiayaan Transisi Energi di COP29

Jumat , 15 Nov 2024, 23:52 WIB

PLN Dorong Pertumbuhan Ekonomi melalui Swasembada Energi Berkelanjutan di COP29

Jumat , 15 Nov 2024, 15:40 WIB

podcast

Bagaimana Sikap PM Singapura, Lawrence Wong Melihat Gejolak Dunia?

Jumat , 08 Nov 2024, 20:01 WIB

'Saya Diminta Menurunkan Harga Obat dan Membantu UMKM' (2-Selesai)

Sabtu , 19 Oct 2024, 17:38 WIB

'Saya Diminta Menurunkan Harga Obat dan Membantu UMKM' (1)

Jumat , 18 Oct 2024, 22:49 WIB

info37

Sebelum Bertemu Jepang STY Sambangi Anak-Anak Down Syndrome

Jumat , 15 Nov 2024, 13:16 WIB

Trump dan Biden Sepakat Melakukan Peralihan Kekuasaan dengan Mulus

Kamis , 14 Nov 2024, 13:53 WIB

Tabrakan Beruntun di Ruas Tol Cipularang KM 92

Senin , 11 Nov 2024, 17:41 WIB

stokshot

New Look New Experience, Inovasi ECI Menjadi Top of Mind Bagi Pelanggan

Kamis , 14 Nov 2024, 23:32 WIB

Upaya Meningkatkan Kualitas SDM Lewat Transformasi Perpustakaan

Sabtu , 09 Nov 2024, 22:18 WIB

Perayaan Kreativitas dan Kecintaan Terhadap Musik

Rabu , 06 Nov 2024, 22:04 WIB

Terkait

Kenalkan Indonesia Lewat Bisnis Modesty Clothing di AS

01 January 1970, 07:00 WIB

Gaza Bergolak Saat Pembukaan Kedubes AS di Yerusalem

01 January 1970, 07:00 WIB

Kadin: Butuh Rp 30 Triliun untuk Tingkatkan Keahlian Pekerja

01 January 1970, 07:00 WIB

Curhat Buruh di May Day

01 January 1970, 07:00 WIB

Buruh Ingin Terlibat di Kabinet Pemerintahan Selanjutnya

01 January 1970, 07:00 WIB

Terpopuler

Kamis , 01 Jan 1970, 07:00 WIB