Senin 21 May 2018 15:41 WIB

Program Serap Gabah BUMN di Garut Capai 4.500 Hektare

Gabah yang dihasilkan petani akan bermitra dengan BUMDes.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno kembali melaksanakan program Serap Gabah (Sergab) oleh BUMN dalam kunjungan kerjanya ke Garut, Jawa Barat, Senin (21/5).
Foto: Istimewa
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno kembali melaksanakan program Serap Gabah (Sergab) oleh BUMN dalam kunjungan kerjanya ke Garut, Jawa Barat, Senin (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno menggelar program serap gabah di Desa Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (21/5). Terdapat total 4.500 hektar lahan pertanian yang digunakan dalam program itu di Garut.

Ia menyebut program serap gabah BUMN itu sudah ada di sembilan titik di Garut. Kesembilan titik itu berada di empat Kecamatan. "Dengan lahan 4.500 hektar yang digarap oleh tujuh ribu petani," katanya ketika menghadiri acara tersebut.

Nantinya gabah yang dihasilkan petani tersebut akan bermitra dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk dikerjasamakan bersama Bulog. Pihak Bulog yang akan membeli gabah tersebut."Nanti bersama-sama dengan Bulog membeli gabah itu," ujarnya.

Ia optimis program serap gabah mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Guna mempercepat akselerasi program, BNI bertugas menyalurkan kartu tani.

"Diharapkan BUMN itu bisa membantu petani, itu harapan presiden untuk bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani," harapnya.

Sementara itu, Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo menyampaikan program serap gabah di Garut memfokuskan pembelian gabah pada harga pasar bagi para petani. Nantinya petani yang telah menjadi debitur KUR BNI dan pemegang kartu tani BNI mampu memperpendek mata rantai distribusi.

"Dampaknya petani akan menerima pendapatan hasil panen lebih besar dan akan sejahtera," tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement