Senin 21 May 2018 16:50 WIB

Masinton Pasaribu Gambarkan Perjuangan Mahasiswa '98

ABRI kerap menekan aktivitas berorganisasi di kampus.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Muhammad Hafil
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Masinton Pasaribu
Foto: ROL/Abdul Kodir
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Masinton Pasaribu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mengenang masa-masa dirinya masih menjadi salah satu aktivis mahasiswa angkatan 1998. Pada saat itu, mahasiswa memiliki rasa solidaritas yang tinggi meskipun berbeda universitas.

"Kalau ada di satu kampus direpresi, kampus yang lain juga sama-sama merespon. Ini karena kami dalam keprihatinan yang sama. Kami bersikap yang sama, sikap solidaritas," kata Masinton kepada Republika.co.id, Senin (21/5).

Pada masa itu, segala aktivitas berorganisasi mahasiswa ditekan. Ia menuturkan, setiap kali ada progres baik itu di dalam atau di luar kampus pasti akan direpresi oleh pemerintah dan langsung ditindak oleh ABRI yang bertugas pada masa itu.

Masinton menyebut, banyaknya penekanan dari aparat menyebabkan tidak sedikit rekan sesama mahasiswanya luka-luka. "Kalau sudah ditindak begitu kan pasti ada korbannya, ada yang luka-luka. Kira-kira begitu," kata dia.