Senin 21 May 2018 18:08 WIB

Motor Tabrak Tanki BBM di Purwakarta, Satu Pengendara Tewas

Pengendara sepeda motor tewas karena tergilas ban kendaraan tangki tersebut.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Kecelakaan lalulintas. (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kecelakaan lalulintas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kecelakaan yang melibatkan sepeda motor dengan tanki BBM milik PT Pertamina, terjadi di ruas jalan raya Bandung-Purwakarta, tepatnya di Kampung Suluhkuning, Desa Mekargalih, kecamatan Jatiluhur. Akibat kejadian itu, pengendara sepeda motor tewas karena tergilas ban kendaraan tanki tersebut.

Kasat Lantas Polres Purwakarta AKP Rizky Adi Saputro, mengatakan, kejadian nahas tersebut terjadi pukul 06.00 WIB. Kronologisnya, kendaraan sepeda motor Yamaha MX Nopol T 2930 CW, yang dikendarai Dadang Sopyan (36 tahun) datang dari arah Bandung menuju Purwakarta.

Setibanya di lokasi kejadian, yang kontur jalannya agak menikung, diduga korban hilang konsentrasi. Sehingga, kendaraan tersebut justru melaju ke arah kanan serta melewati garis marka jalan. Akibatnya, sepeda motor yang dikendarai Dadang yang merupakan warga Kampung Cirende, Desa Sukamaju, Kecamatan Sukatani itu menabrak truk tangki pengangkut BBM Nopol D 9691 AD milik Pertamina. "Seketika, korban tergilas ban truk tanki dan meninggal di lokasi kejadian," ujar Rizky, kepada Republika.co.id, Senin (21/5).

Korban Dadang, lanjut Rizky, langsung dievakuasi ke RSUD Bayu Asih. Adapun, sopir truk tanki BBM Tedi Sutaryadi (31 tahun), saat ini masih menjalani pemeriksaan secara intensif. Tak hanya itu, kendaraan yang membawa BBM juga turut diamankan.

Pihaknya menghimbau ke masyarakat supaya berhati-hati saat mengendarai kendaraan. Baik roda dua ataupun roda empat. Mengingat, jalur arteri Purwakarta-Bandung via Padalarang, merupakan salah satu titik yang rawan kecelakaan. "Kami mengimbau, supaya berhati-hati. Apalagi, saat bulan puasa ini. Supaya pengendara tetap konsentrasi," ujar Rizky. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement