Senin 21 May 2018 18:44 WIB

Jimly: Reformasi Indonesia Bawa Perubahan ke Malaysia

Ada pelajaran berharga atas apa yang terjadi di Malaysia.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
Mantan Presiden yang juga Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) BJ Habibie (kiri) didampingi Ketua Umum ICMI Jimly Asshidiqie bersiap memberikan paparan sebagai pembicara kunci pada sarasehan nasional yang diselenggarakan oleh ICMI di Jakarta, Senin (21/5).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Mantan Presiden yang juga Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) BJ Habibie (kiri) didampingi Ketua Umum ICMI Jimly Asshidiqie bersiap memberikan paparan sebagai pembicara kunci pada sarasehan nasional yang diselenggarakan oleh ICMI di Jakarta, Senin (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) menggelar sarasehan nasional Refleksi 20 tahun Reformasi di Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/5).

Ketua Umum ICMI, Jimly Asshiddiqie mengatakan Refleksi 20 tahun Reformasi sebagai langkah untuk mengenang kembali peristiwa dan cita cita awal Reformasi sekaligus memperingati Hari Kebangkitan Nasional.

"Sebagai sarana tukar pikiran mengenai Reformasi. Tepat hari ini 20 tahun lalu Pak Harto mundur dari jabatan presiden. Sekarang kita 20 tahun memperingati Reformasi ini," ungkap Jimly saat membuka acara.

Reformasi Indonesia ini, jelas Jimly telah membawa perubahan bukan hanya di Indonesia tapi juga di Malaysia. Tokoh Reformasi Malaysia Anwar Ibrahim baru saja membawa perubahan di Malaysia bersama mantan Perdana Menteri Mahathir Muhammad, setelah 20 tahun Reformasi Indonesia.