REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wilayah Bali dan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) diguncang gempa bumi teknonik pada Selasa (22/5) pukul 18.01 Wita. Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto mengatakan, berdasarkan hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi ini berkekuatan dengan 4,8 magnitudo.
"Episenter terletak pada kordinat 9,02 LS dan 115,63 BT atau tepatnya pada jarak 33 km arah tenggara Klungkung Bali pada kedalaman 91 km," kata Agus di Mataram, NTB, Selasa (22/5).
Agus menyampaikan, dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Denpasar, Mataram, dan Kuta dalam skala intensitas II SIG (III MMI). Di daerah ini, lanjutnya, guncangan gempa bumi dirasakan oleh beberapa orang. Selain itu, di Karangasem dan Jimbaran guncangan lemah dirasakan dalam skala intensitas I SIG (II MMI).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," lanjutnya.
Agus menambahkan, jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Hingga pukul 18.21 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat di wilayah Bali Dan Lombok diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Agus menambahkan.