REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Goodwill UNICEF Priyanka Chopra baru saja melakukan kunjungan ke Bangladesh dan bertemu anak-anak yang terjebak dalam krisis Rohingnya. Melalui media sosial, Chopra berbagi pengalamannya selama di Bangladesh untuk meningkatkan kesadaran dunia atas masa depan anak-anak yang terdampak krisis Rohingnya.
"Mereka benar-benar membutuhkan bantuan kita," tulis Chopra melalui akun Instagram pribadinya, Selasa (22/5).
Di Bangladesh, Chopra mengunjungi kamp pengungsian Cox's Bazar yang merupakan salah satu kamp pengungsian terbesar di dunia. Pembersihan etnis di Rakhine State, Myanmar, mendorong hampir 700 ribu orang-orang Rohingya mengungsi melewati perbatasan menunju Bangladesh. "60 persen di antaranya anak-anak!" papar Chopra.
Setelah beberapa bulan berlalu, anak-anak ini masih dalam kondisi yang sangat rentan. Mereka tinggal di pengungsian padat dan dihantui ketidakpastian. Anak-anak ini tidak tahu di mana mereka nantinya akan tinggal atau apakah mereka bisa makan.
Ketika anak-anak ini mulai merasa aman, musim masun datang menghantui. Kehadiran musim masun membuat apa yang sudah para pengungsi bangun terancam hancur kembali. Chopra melihat generasi anak-anak para pengungsi seakan tak memiliki masa depan di hadapan mereka.
"Melalui senyum mereka, saya dapat melihat kekosongan di mata mereka," ujar Chopra.
Chopra mengatakan anak-anak di pengungsian ini merupakan garis terdepan dari krisis kemanusiaan Rohingya. Oleh karena itu, Chopra mengajak seluruh dunia untuk ikut peduli dan memberi bantuan.
"Anak-anak ini adalah masa depan kita. Tolong berkan dukunganmu di www.supportunicef.org," tulis Chopra.
Dalam kunjungan tersebut, Chopra tak hanya berinteraksi dengan anak-anak di pengungsia. Chopra juga sempat bertemu dengan para dokter di tempat pengungsian. Dokter-dokter ini sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi penyakit menular yang berasal dari air. Chopra juga mengatakan bahwa dana bantuan dibutuhkan untuk menunjang pendidikan anak-anak di kamp pengungsian.