Rabu 23 May 2018 11:32 WIB

Kang Uu : Pertokoan Modern Jangan Dekat Pasar Tradisional

Pembeli banyak beralih ke pertokoan modern.

Kang Uu saat di pasar di Ciamis
Kang Uu saat di pasar di Ciamis

REPUBLIKA.CO.ID,CIAMIS - Pedagang Pasar Galuh Kawali, Ciamis mengeluhkan soal kondisi pasar tradisional yang makin ditinggalkannya oleh pembeli. Apalagi dengan munculnya pertokoan modern sejak 2008, mengerus pendapatan pedagang di pasar itu turun. Sekretaris Himpunan Pedagang Pasar Galuh Kawali, Abdul Khobir Farizal menyatakan hal itu saat Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Nomor Urut 1, Uu Ruzhanul Ulum berkunjung ke pasar itu. Menurut dia pendapatan pedagang di Pasar Kawali mengalami penurunan bertahap setelah pasar dan pertokoan modern dibangun secara berkala pada 2008 lalu. Sekarang pendapatan kita paling cuma seperempatnya dibanding sebelum ada pasar dan toko modern. "Sekarang saja saat puasa, pasar kita masih sepi pembeli. Pembeli sudah beralih ke pasar-pasar modern. Di sini banyak toko modern yang jaraknya dekat dengan pasar," kata Farizal dalam rilis. Mendengar hal itu, Kang Uu menyatakan, pertokoan modern tak boleh dibangun di areal dekat pasar tradisional. Pemerintah mematok radius minimum jarak antara pasar tradisional dan modern ini sekitar 2,5 km. Produk-produk yang dijual di pasar modern tersebut juga 30 persen di antaranya merupakan produk lokal. "Dengan jarak sejauh itu, orang yang mau belanja ke pasar tradisional tidak akan tergiur pergi ke pasar modern. Ini sudah kami lakukan di Kabupaten Tasikmalaya. Sehingga ada solusi yang sama-sama menguntungkan untuk pedagang pasar tradisional dan pengusaha pasar modern," kata Bupati Tasikmalaya dua periode ini. Menurut Kang Uu, pasar tradisional punya peranan penting dalam roda perekonomian. Pasar tradisional ini juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat. Karena itu, pasar tradisional harus dilindungi. Pemerintah berkewajiban memberikan proteksi terhadap pedagang pasar yang notabene merupakan pengusaha kecil dan menengah. "Perlindungan diberikan agar keberadaan mereka tak tergerus kehadiran pasar dan pertokoan modern," kata Kang Uu usai melakukan blusukan ke beberapa pasar di Ciamis, antara lain, Pasar Kawali, Pasar Rajadesa, dan Pasar Rancah. Kang Uu menjelaskan, kunjungannya ke pasar-pasar adalah untuk mengetahui keinginan dan harapan, masyarakat pasar terhadap pemimpin Jawa Barat masa yang mendatang. "Agar saya tidak salah dalam membuat keputusan terkait perekonomian di Jawa Barat," kata Kang Uu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement