REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta Pertamina untuk mengawal kelancaran distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan liquified petroleum gas (LPG) di Jatim, khususnya menjelang libur Hari Raya Idul Fitri 2018 dan sekolah. Alasannya, keterlambatan BBM di daerah pada musim liburan hingga mudik lebaran akan memberi dampak luar biasa bagi pengguna jalan maupun masyarakat lainnya.
"Untuk itu, distribusi kelancaran BBM harus terus diperkuat, terutama pada periode waktu tersebut," ujar gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo di Surabaya, Rabu (23/5).
Pakde Karwo berpendapat, kemampuan Pertamina mengawal kelancaran BBM dan LPG pada periode ini, akan menjadi keberhasilan mengantisipasi kebutuhan, menyiapkan kondisi, dan memberikan kemudahan sesuai harapan masyarakat. Pakde Karwo mengingatkan perhatian hendaknya juga dilakukan di titik titik seperti daerah kawasan macet yang berjauhan dengan SPBU.
"Juga, daerah tujuan wisata seperti Malang Raya, Lamongan, dan Banyuwangi memiliki potensi peningkatan konsumi BBM. Selain itu, juga perlu menambah distribusi BBM di titik-titik jalan tol baru, terutama yang masih dalam tahap fungsional," ujar Soekarwo.
Terkait kelancaran distribusi LPG, Pakde Karwo berharap Pertamina untuk menambah stok LPG di Jatim. Itu tak lain karena masyarakat Jatim sebagian besar adalah pelaku UMKM. Artinya, kebutuhan produksi UMKM akan meningkat selama bulan puasa dan lebaran mendatang.
Selain untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat seperti memasak, LPG terutama dipergunakan untuk kebutuhan produksi. Masyarakat yang awalnya menjual pisang, saat ini mengolah menjadi kripik pisang kata Soekarwo.
General Manager Pertamina Ibnu Choldum pun memastikan, kebutuhan masyarakat akan BBM dan LPG di Jatim aman. Sebab, pihaknya menambah stok 15-25 persen BBM, baik premium, pertalite, pertamax dan solar, selama libur panjang sekolah hingga Hari Raya Idul Fitri 2018.
Selain memberikan perhatian terhadap titik-titik kemacetan dan daerah tujuan wisata melalui penyiagaan mobil-mobil tangki pertamina, lanjutnya, Pertamina juga akan menempatkan tangki di rest area jalan tol. Itu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi jika ada kendaraan yang kehabisan bahan bakar di tol.
"Petugas kami, akan menjemput pengguna kendaraan yang mogok di jalan raya akibat kekurangan BBM," ujarnya.